VIVAnews - Delapan tahun lalu, tepatnya pada 23 Desember 2002, Filipina mencatat rekor baru dalam sejarah Piala AFF. The Azkals tumbang 1-13 dari Indonesia di babak penyisihan Grup A.
Itu merupakan skor kekalahan terbesar dalam sejarah Piala AFF. Sekaligus jadi skor terburuk kedua buat Filipina, setelah dikalahkan Jepang 0-15 pada 1967.
"Kejadian itu (2002) merupakan hari buruk buat kami. Memalukan," kata Araneta yang menjadi pemain pengganti di babak II saat timnya sudah tertinggal 0-9 seperti dilansir situs AFF, Kamis 16 Desember 2010.
Salah satu pemain yang jadi saksi kekalahan The Azkals dari pasukan Merah Putih adalah Ian Araneta. Ia masih berusia 20 tahun ketika timnya dipermalukan Tim Merah Putih.
Malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Araneta punya peluang membalas kekalahan itu. Di mana Filipina akan meladeni Indonesia di semifinal pertama Piala AFF 2010.
"Kami takkan membiarkan Indonesia mencetak 13 gol lagi," lanjut Araneta.
"Penonton sangat luar biasa, tapi juga sangat berisik karena mereka mendukung Indonesia," tambahnya.
Sayangnya bagi Araneta cs, penonton Indonesia malam ini tidak akan lebih diam dibanding pada 2002 lalu. Sebanyak 80 ribu tiket sudah habis terjual, ditambah 4.000 tiket 'tambahan' yang dijual hari ini.
Laga semifinal pertama Filipina vs Indonesia harusnya digelar di kandang Filipina. Namun karena tidak memiliki stadion layak dan masalah internal di tubuh Federasi Sepakbola Filipina (PFF), laga itu dipindah ke kandang Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia akan menggelar dua laga semifinal. Dimulai pada malam ini, Kamis 16 Desember 2010, dan pada 19 Desember mendatang.
0 komentar:
Posting Komentar