selamat datang di blog saya ''rahmadanaxtosantrun''

indonesia 26 juni 2010. selamat datang di blog saya ''rahmadanaxtosantrun'' semoga anda senang dengan blog saya dan senring mengunjungi blog saya ''rahmadanaxtosantrun''. Tertanda rahmad.cahyo.gumilar

Cuma Menang Tipis, Jalan ke Final Belum Aman

Kamis, 16 Desember 2010


VIVAnews - Tim nasional Indonesia menekuk Filipina dengan skor tipis 1-0 di laga semifinal pertama Piala AFF 2010 yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis semalam, 17 Desember 2010. Dengan hanya memetik hasil seri di semifinal kedua, Firman Utina dan kawan-kawan akan melaju ke babak final.

Sebelum pertandingan, pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl sudah meminta suporter tim Merah Putih untuk tidak terlalu berharap anak asuhnya bisa menghajar Filipina layaknya di pertemuan-pertemuan sebelumnya. Maklum, dari 17 pertemuan Indonesia dengan Filipina, tim Garuda meraih 16 kemenangan dan hanya satu kali seri pada Sea Games 1977. Dalam pertemuan terakhir di Piala AFF 2002, skuad Garuda bahkan mempermalukan Filipina 13-1.

Soalnya, timnas Filipina kali ini bukanlah tim yang sama seperti di masa lalu. Di skuad asuhan Simon McMenemy tersebut bercokol tak kurang dari sembilan pemain naturalisasi .

Peringatan Riedl terbukti. Tim Merah Putih tampak mengalami kesulitan di awal babak pertama. Justru Filipina yang mendapat dua peluang emas di awal pertandingan, salah satunya melalui tendangan striker Philip Younghusband.

Skuad Garuda memecah kebuntuan pada menit ke-31 melalui gol sundulan striker Cristian Gonzales. Gol itu membuat stadion bergemuruh. Tak kurang dari 80 ribu penonton yang menyesaki Gelora Bung Karno bersorak, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng. Teriakan "In... do... ne... sia!" langsung membahana. Himne "Garuda di Dadaku" segera berkumandang.

Namun, atas kemenangan tipis ini, Riedl tak mau gegabah lantas menganggap satu kaki Indonesia sudah berada di babak final. Pelatih asal Austria itu melihat tim besutannya masih harus mendaki jalan terjal di laga semifinal kedua.

"Saya senang, tapi hasil ini belum aman. Kemenangan 1-0 masih sulit dan berbahaya untuk mengamankan langkah kami ke final," kata Riedl dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Pernyataan Riedl cukup beralasan. Kemenangan yang diraih Indonesia terbilang berbau keberuntungan. Gol Gonzales tak lepas dari blunder kiper Filipina Neil Etheridge saat mengantisipasi umpan lambung Firman Utina.

Filipina sendiri bahkan masih memelihara rasa optimisme mereka untuk bisa lolos ke babak final. Pelatih Simon McMenemy menilai, meski tertinggal satu gol, peluang timnya masih terbuka lebar. "Dalam pertandingan dua leg, kebobolan dua atau tiga gol akan sulit dikejar, tapi kami kebobolan cuma satu gol. Hasil ini tidak akan menjatuhkan kami. Kami akan tetap berusaha di leg kedua," katanya.

Pemain ke-12

Harus diakui, kemenangan skuad Garuda tak lepas dari dukungan fanatik sekitar 80 ribu suporter yang memadati stadion. Sejak awal pertandingan suporter Indonesia terus 'meneror' tim Filipina.

Simon McMenemy bahkan menuding suporter merupakan faktor penentu kemenangan tim Merah Putih. Pelatih berusia 33 tahun ini menilai blunder Etheridge terjadi karena kiper ketiga Fulham itu--salah satu tim di divisi utama Liga Inggris--tak bisa berkomunikasi dengan bek Robert James Dazo Gier gara-gara teriakan penonton. Tak cuma itu, dia juga menuduh ada beberapa keputusan wasit yang dipengaruhi teriakan suporter.

"Suara saya habis karena terus berteriak. Saya sulit berkomunikasi dengan pemain. Teriakan 80 ribu suporter juga mempengaruhi beberapa keputusan wasit. Bayangkan jika hanya saya yang berteriak sendirian. Pemain ke-12 Anda benar-benar sukses," Simon berkilah.

Dukungan suporter Merah Putih memang luar biasa. Mereka rela berjam-jam mengantre tiket pertandingan dengan harga yang naik lebih dari 50 persen. Penonton sudah mulai memadati stadion dua jam sebelum pertandingan berlangsung.

Sejak peluit disemprit wasit, ribuan suporter dengan fanatik terus memberi dukungan terhadap tim Garuda dan mengintimidasi para pemain Filipina. Dukungan serupa diharapkan akan kembali diberikan saat Indonesia bertarung di semifinal kedua, Minggu besok.

Merahkan lagi Gelora Bung Karno! (kd)

• VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar