"Banyaknya pemain asing yang memperkuat klub-klub sepak bola di tanah air ini perlu menjadi perhatian dan adalah PSSI harus bersikap tegas," kata pengamat sepak bola nasional Suryanto Herman di Medan, Sabtu (27/3).
Kehadiran pemain asing dari berbagai negara itu, menurut dia, memang sangat diperlukan di Indonesia demi memajukan dan mengembangkan persepakbolaan. Namun kehadiran pemain asing itu juga perlu dibatasi, dan tidak perlu setiap klub harus mengontrak atau membayar sampai lima pemain asing.
Banyaknya pemain asing itu terkesan juga mubajir dan tidak memberikan kesempatan berkarier bagi pemain lokal. "Kita juga harus memikirkan nasib pemain lokal. Dengan dikontraknya lima pemain asing itu, berarti akan mengurangi jatah pemain lokal. Kebijakan ini perlu dirubah," kata Suryanto mantan pelatih PSMS tahun 1980-an.
Ia mengatakan kalau mau jujur dengan kehadiran pemain asing yang memperkuat sejumlah klub di Indonesia, kelihatannya tidak ada memberikan kemajuan atau warna baru bagi persepakbolaan di tanah air. Bahkan, katanya, masuknya legiun asing ke Indonesia ini malah semakin menambah jatuhnya atau merosotnya prestasi persepakbolaan di Indonesia dan jauh tertinggal dari negara-negara di Asia, seperti Thailand, Vietnam dan Laos.
Hal ini dapat dibuktikan dengan kegagalan timnas pada SEA Games 2009 di Laos dan tersingkirnya Indonesia pada babak penyisihan Piala Dunia di tingkat Asia.
Untuk itu, diharapkan munculnya pemain asing itu, juga menjadi suatu kajian pada KSN tersebut. "KSN ini harus benar-benar dapat mencari solusi yang lebih baik, mengenai kelanjutan prestasi persepakbolaan di Indonesia. Pengurus PSSI perlu pikirkan hal tersebut," kata Suryanto.
KSN rencananya akan diselenggarakan di Malang, Jawa Timur pada 30-31 Maret 2010. (Ant/OL-06)
0 komentar:
Posting Komentar