VIVAnews -- Badan tertinggi sepakbola nasional PSSI melakukan perubahan besar-besaran terhadap kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) 2010/11. Perubahan terletak pada penambahan anggaran bagi klub peserta LSI.
Ketua Badan Liga Indonesia Andi Darussalam Tabusalla menyatakan, pemberian dana tersebut merupakan hasil pertemuan antara pengurus PSSI dan 18 peserta klub ISL, Minggu lalu.
"Dalam pertemuan itu banyak yang dibahas, salah satunya adalah penambahan subsidi terhadap klub-klub," kata Andi Darussalam Tabusalla kepada wartawan usai menjadi pembicara di Makassar, Senin malam, 25 Oktober 2010.
Menurutnya, penambahan subsidi dilakukan dalam beberapa kriteria yang disebut dengan dana insentif. Seperti insentif ke klub, insentif prestasi, insentif pertandingan, pencetak gol terbanyak, wasit bahkan penonton terbanyak. "Bahkan ada anggaran untuk setiap empat kali pertandingan," ujar Ketua Dewan Pembina Arema Indonesia ini.
Ia menambahkan, untuk subsidi khusus, setiap klub dapat jatah yang sama yakni Rp 750 juta. Sedangkan dana insentif prestasi tergantung dari urutan klasemen klub bersangkutan.
Manajemen juga menambah hadiah bagi peserta BLI yang meraih juara. Posisi pertama mendapat hadiah Rp2,5 miliar bahkan yang terdegradasi pun dapat tunjangan hingga Rp150 juta.
Ditanya mengenai perubahan penambahan anggaran besar-besaran apakah terkait dengan munculnya Liga Primer Indonesia (LPI), pria yang akrab dipanggil ADS ini enggan berkomentar.
"Sekali lagi saya tidak kenal LPI. Tapi pemberian insentif ini memiliki tujuan yang baik. Yakni untuk memberikan motivasi kepada klub yang berlaga di ISL," tegas ADS.
Ia hanya menegaskan, bahwa keikutsertaan klub ke LPI boleh-boleh saja, dengan konsekuensi klub tersebut harus dicoret dari PSSI.
Laporan: Rahmat Zeena | Makassar
0 komentar:
Posting Komentar