selamat datang di blog saya ''rahmadanaxtosantrun''

indonesia 26 juni 2010. selamat datang di blog saya ''rahmadanaxtosantrun'' semoga anda senang dengan blog saya dan senring mengunjungi blog saya ''rahmadanaxtosantrun''. Tertanda rahmad.cahyo.gumilar

Kim Berharap Dikontrak Persema

Jumat, 30 Juli 2010


Salah satu pemain keturunan, Kim Jeffrey Kurniawan, yang disebut-sebut bakal memperkuat timnas Indonesia berharap bisa dikontrak Persema Malang agar ia bisa merasakan atmosfer sepakbola nasional.

Hal itu diungkapkan Kim dalam acara bincang-bincang di stasiun televisi swasta tvOne. Kim merupakan salah satu pemain yang akan ikut dalam laga amal di Malang dan Surabaya yang diselenggarakan GOAL.com Indonesia.

“Setelah laga amal di Malang dan Surabaya, saya akan ikut kamp latihan di Persema. Setelah itu saya berharap bisa dikontrak Persema. Jika memang tidak dikontrak, dan tidak ada lagi yang saya lakukan di sini, maka saya akan kembali lagi ke Jerman,” ujar Kim.

"Saya juga ingin mengetahui persepakbolaan Indonesia, dan pemain lainnya yang ada di sini."

Hingga saat ini Persema memang masih mencari pemain untuk memperkuat tim Laskar Ken Arok. Peluang Kim membela Persema cukup besar, mengingat pelatih klub ini berasal dari Jerman, Tim Schueneman, yang juga pemandu bakat bagi pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl.

Seperti diketahui, Kim mempunyai hasrat untuk bermain bersama timnas Indonesia. Hanya saja, Riedl menyatakan status Kim sebagai pemain klub Divisi Tiga menjadi pertimbangan. Bagi Riedl, seorang pemain timnas harus berasal dari tim Divisi Utama atau Satu.

Bachdim Kepincut Macan Kemayoran


VIVAnews - Pesepakbola Irfan Bachdim masih belum melupakan Persija Jakarta. Meski pernah ditolak, pemain blasteran Indonesia-Belanda itu tetap berminat untuk membela klub Macan Kemayoran.

Bachdim akan tampil pada pertandingan amal yang rencananya digelar di Malang, 4 Agustus dan Surabaya, 7 Agustus 2010. Bachdim mengaku akan berusaha tampil gemilang pada kedua laga tersebut.

"Saya ingin bermain di Indonesia. Karena itu, saya ingin tampil bagus pada pertandingan nanti untuk menarik minat tim-tim yang ada di sini," kata Bachdim di salah satu kafe di Jakarta Selatan, Jumat, 30 Juli 2010.

Bachdim yang sudah mengantongi paspor Indonesia mengaku ingin sekali tampil di Indonesia. Dia ingin menjadikannya sebagai batu loncatan untuk bisa memperkuat timnas Indonesia di masa mendatang.

Musim lalu, Bachdim telah mencoba peruntungannya dengan melamar di dua klub ISL, Persib Bandung dan Persija Jakarta. Sayang, tak satupun yang menerimanya.

Bachdim kemudian bertolak ke Australia dan bergabung dengan tim A League, Melbourne Heart.

"Kalau saya mendapat klub di Indonesia saya akan tinggal di sini. Saya akan berusaha tampil maksimal agar bisa mendapat tempat di timnas," katanya.

Bachdim juga mengaku belum mendapat tawaran dari klub manapun. Namun dari seluruh klub yang berlaga di ISL, pemain kelahiran Amsterdam, 11 Agustus 1988 itu berharap bisa tampil di Persija.

"Musim lalu mereka tidak bersedia mengontrak saya karena mereka hanya butuh pemain yang berpengalaman," kata Bachdim.

"Namun terus terang, saya suka suasana di sana. Persija sangat bersahabat dan saya mau bergabung bila memang dibutuhkan," tandasnya.

• VIVAnews

Ini Calon Pemain Timnas dari Liga Italia


VIVAnews - PSSI kembali memperkenalkan pemain keturunan yang layak memperkuat timnas di masa mendatang, Alessandro Trabucco. Saat ini, pemain berdarah campuran Italia-Indonesia itu baru berusia 16 tahun.

"Dia masih terlalu muda untuk masuk timnas saat ini. Saat ini usianya saja baru 16 tahun. Alessandro cocoknya dipersiapkan untuk timnas masa depan," kata Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arif, Jumat 30 Juli 2010.

Alessandro sendiri sampai saat ini masih mengantongi paspor Italia. Namun saat usia 18 tahun, pemain junior tim promosi Liga Italia, AC Cesena ini bakal mendapat kesempatan untuk memilih status kewarganegaraannya.

"Itu tergantung pilihannya (Alessandro) nanti. Kalau dia memilih Indonesia, saya pikir tidak ada masalah untuk pindah kewarganegaraan," kata Nugraha.

Bachdim & Kim

Selain Alessandro, BTN juga memperkenalkan dua pemain keturunan lainnya, Irfan Bachdim (Belanda) dan Kim Jeffrey Kurniawan (Jerman). Ketiganya akan mengikuti charity games di Malang, 4 Agustus, dan Surabaya, 7 Agustus 2010.

Bachdim sudah tak asing lagi bagi pecinta sepakbola tanah air. Pemain binaan Ajax Amsterdam itu pernah seleksi di Persija Jakarta dan Persib Bandung meski akhirnya gagal bergabung. Bachdim selanjutnya mencari klub di Australia.

Sedangkan Kim merupakan cucu dari mantan pemain timnas era 1950an, Kwee Hong Sing. Pemain berusia 20 tahun tersebut saat ini memperkuat tim Divisi III Liga Jerman, FC Heidelsheim.

Kedua pemain ini sama-sama berharap bisa memperkuat Indonesia.

Bagaimana dengan Alessandro? "Saya belum bisa memutuskan. Usia saya saat ini masih 16 tahun, saya belum tahu nanti akan tinggal di mana, apakah di Indonesia atau Italia," kata Alessandro.

Ale begitu pemain berdarah Italia-Indonesia ini akrab dipanggil. Sebelum bergabung dengan tim junior AC Cesena, Ale memperkuat tim junior Rimini Calcio FC yang telah bubar akibat bangkrut.

Ale lahir di Denpasar, Bali, 25 Juli 1994. Dia merupakan putra dari pasangan Maxi Milliano (Italia) dan I Gusti Ayu Ketut Kusumawati (Indonesia). Di klub lamanya, Ale biasa bermain di posisi striker dan sayap kiri.

• VIVAnews

Herbert: Tak Berisiko Rekrut Bambang

Kamis, 29 Juli 2010


Kepastian striker timnas senior dan Persija Jakarta Bambang Pamungkas memperkuat klub Liga Utama Australia [A-League] Wellington Phoenix bergantung kepada pelatih Ricki Herbert. Bambang akan menjalani tes pada akhir pekan ini.

Peluang Bambang membela Wellington cukup terbuka. Hingga kini belum ada nama lain yang muncul di daftar transfer Wellington. Klub Selandia Baru itu hari ini baru mengikat kontrak dengan dua pemain baru, gelandang Oscar Roberto Cornejo dan striker Mirjan Pavlovic.

Dengan demikian, tim besutan Ricki Herbert ini sudah mempunyai 19 pemain. Wellington harus segera menyerahkan 20 nama sebelum penutupan pendaftaran pemain pada 4 Agustus nanti.

Kendati masih mencari seorang pemain belakang, Herbert mengaku belum menutup pintu bagi Bepe, sebutan Bambang. Namun Bepe belum akan dicoba ketika Wellington menghadapi Wairarapa di Hullena Park dalam laga par-musim.

“Dia seperti model di Indonesia. Dia ada di semua papan iklan dan poster,” ujar Herbert mengenai pemain yang oleh media massa di Selandia Baru dikenal dengan sebutan Bam Bam, seperti dilansir laman konfederasi sepakbola Asia [AFC].

“Bukan risiko besar bagi klub jika merekrut Bambang, dan ini kesempatan kami untuk melihat dia. Saya pikir, federasi sepakbola Indonesia sangat senang jika ada pemainnya yang bermain di luar negeri,” tambah pelatih Selandia Baru di Piala Dunia 2010 itu.

PSSI Akan Upayakan Sergio Perkuat Timnas


Sekjen PSSI Nugraha Besoes menegaskan, pihaknya tetap akan berusaha membantu pemerintah untuk memberikan aturan khusus bagi Sergio van Dijk yang ingin memperkuat timnas senior di masa mendatang.

Dalam keterangannya kepada wartawan di Hotel Sultan Jakarta, Nugraha mengatakan, Sergio telah memenuhi persyaratan yang dikeluarkan FIFA mengenai aturan pemain yang ingin memperkuat negara lain.

Hanya saja, lanjut Nugraha, upaya itu bisa terbentur dengan keinginan Sergio yang tetap mempertahankan status warga negara Belanda. Sergio akan kembali ke Belanda jika sudah selesai memperkuat Indonesia.

“Sebetulnya Sergio sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan FIFA, yakni punya garis keturunan dari kakek maupun nenek, garis keturunan dari bapak dan ibunya, dan sudah bermain setidaknya 5 tahun di sebuah negara yang akan dibela," ujar Nugraha

"Yang masalah adalah, dia tidak mau jadi warga negara Indonesia permanen. Indonesia tidak mengenal istilah dua kewarganegaraan, serta warga negara sementara."

“Tapi PSSI tetap akan mensponsori keinginan Sergio membela Indonesia. PSSI akan segera mengirimkan surat ke kantor kementerian pemuda dan olahraga, Menkum dan HAM, serta DPR. Saya harap pemerintah mau membuatkan aturan khusus, karena ini demi kepentingan sepakbola Indonesia juga.”

Barreto Dibanjiri Tawaran Klub ISL

Senin, 26 Juli 2010


VIVAnews - Pemain asal Paraguay, Aldo Barreto tengah diincar enam klub Liga Super Indonesia (ISL). Namun tawaran menggiurkan dari klub lamanya, Bontang FC masih membuatnya bimbang dalam menentukan pilihan.

Bontang FC sepertinya tak ingin kehilangan Barreto. Laskar Khatulistiwa dikabarkan telah menyiapkan dana sebesar Rp1,2 Miliar untuk mengikat pemain berusia 28 tahun itu.

Barreto mengaku akan segera kembali ke ke Bontang guna membicarakan kelanjutan kontraknya. "Dalam waktu dekat ini saya akan ke Bontang untuk membicarakan kontrak," kata Barreto kepada wartawan.

Selain Bontang FC, masih ada enam klub lain yang tertarik pada Barreto. Menurut agennya, Hardimen Koto, klub-klub itu adalah Sriwijaya FC, Persib, Persiba, PSM, Persisam, dan Persija.

"Klub-klub tersebut tertarik untuk merekrut Barreto," kata Hardimen.

Barreto merupakan top skorer ISL 2009/2010 dengan koleksi 19 gol. Nama Barreto semakin melejit saat tampil pada Perang Bintang ISL 2009/2010.

Saat itu, Barreto yang membela tim All Star sukses mencetak dua gol indah ke gawang Arema Indonesia. Duel ini berakhir dengan skor 5-4 untuk kemenangan All Star.

• VIVAnews

Gaji Terakhir Terim Rp902 Juta per Bulan

Sabtu, 24 Juli 2010


VIVAnews - Pemerintah butuh dana yang tidak sedikit untuk mendapatkan pelatih sekelas Fatih Terim. Pasalnya, gaji asal Turki itu jauh di atas pelatih-pelatih yang pernah menangani timnas Indonesia selama ini.

PSSI telah mengutus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Iman Arif untuk bertemu dengan Terim di London, Inggris beberapa waktu lalu. Sayang kedua belah pihak belum sempat bertemu.

Meski demikian, menurut Arif, banyak informasi yang telah digalinya saat berada di London. Salah satunya adalah mengenai bayaran pelatih yang sukses membawa Turki ke semifinal Piala Eropa 2008 tersebut.

"Saat di London, saya bertemu dengan beberapa teman-teman yang dekat dengan Terim. Mereka banyak memberikan informasi mengenai pelatih tersebut," kata Iman saat dihubungi VIVAnews, Sabtu, 24 Juli 2010.

Salah satu informasi yang penting adalah mengenai gaji Terim. Menurut Iman, data terakhir yang didapatnya menyebutkan Terim menerima gaji sebesar 100 ribu dolar AS atau setara dengan Rp902 juta setiap bulannya.

"Informasi ini saya dapat dari teman-temannya yang ada di London. Mereka juga mengatakan kalau Terim saat ini masih lowong," kata Iman.

Menurut Arif, gaji pelatih-pelatih papan atas dunia memang tergolong mahal. Sebelumnya, PSSI juga sempat mendekati pelatih asal Belanda, Ruud Krol yang bergaji 80 ribu dolar AS atau setara dengan Rp722 juta sebulan.

"Kalau menurut pendapat saya, pelatih-pelatih sekelas Terim itu dikontrak untuk jangka panjang saja. Dengan demikian, dia punya waktu membentuk tim yang bisa bersaing di pentas dunia," kata Iman.

"Kalau hanya satu atau dua tahun, kemungkinan pelatih-pelatih seperti Terim akan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku bagi tim berkelas dunia," tambahnya.

PSSI sendiri sudah merekrut pelatih asal Austria, Alfred Riedl. Mantan pelatih timnas Laos itu dikontrak dua tahun dengan gaji sebesar 16 ribu dolar AS atau sekitar Rp144 juta per bulannya.

Pelatih timnas sebelumnya, Benny Dolo justru dibayar lebih murah lagi. Pelatih yang gagal membawa Indonesia ke putaran final Piala Asia 2011 itu hanya mendapat gaji sebesar Rp50 juta tiap bulannya.

Pelatih asal Bulgaria, Ivan Kolev yang juga pernah menangani timnas tak jauh beda dengan Bendol. Pelatih yang membawa Indonesia di Piala Asia 2007 itu hanya mendapat gaji sebesar Rp45 juta per bulannya.

Sementara itu, Terim telah memenuhi undangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng. Rencananya, Terim yang tiba di Jakarta, Senin, 26 Juli 2010 itu akan menghabiskan waktu 5 hari di Indonesia.

Kunjungan Terim ke Indonesia tak lepas dari keinginan pemerintah untuk mendatangkan pelatih timnas berkualitas. Rencana ini merupakan tindak lanjut dari pembicaraan yang dilakukan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Turki, Abdullah Gul beberapa waktu lalu.

• VIVAnews

persipura bidik teeratep winothai

Senin, 19 Juli 2010


Langkah Cepat diambil persipura untuk menatap musim depan. Setelah gagal mempertahankan gelar liga super 2009/2010 dan harus puas menjadi runner up , persipura dikabarkan tengah menjajaki pendekatan dengan striker thailand yang kini membela muangthong united , Teeratep Winothai. Menurut agen berinisial "JO" , mengakui bahwa manajemen persipura memang mengutarakan keingininannya untuk merekrut teeratep . kompetisi liga primer thailand sendiri baru akan berakhir oktober ini sehingga masih cukup waktu untuk melakukan negosiasi.

Saat laga afc cup kontra persiwa di gajayana beberapa waktu lalu , Teeratep Winothai sempat mengutarakan keinginannya bermain di indonesia . dan klub yang ingin dibelanya salah satunya persipura yang menurutnya mempunyai gaya permainan khas . (riz)

Adelaide Berat Lepas Van Dijk ke Indonesia


VIVAnews - Manajer Adelaide United Rini Coolen sempat menyayangkan keputusan striker Belanda keturunan Indonesia, Sergio van Dijk, yang mengikuti laga amal di Malang dan Surabaya.

Van Dijk tidak mengikuti latihan pertama pramusim Adelaide United pagi ini, Senin 19 Juli 2010. Ini juga menjadi debut Coolen menggelar latihan bersama juara Liga Australia (A-League) 2006 ini sejak ditunjuk sebagai pelatih kepala pada 5 Juli 2010.

Van Dijk, yang ibunya dari Indonesia, akan melakoni laga amal yang dilakukan di Malang 4 Agustus 2010 dan di Surabaya 7 Agustus 2010. Coolen kecewa dengan keputusan Van Dijk, namun di sisi lain mengerti dengan kecintaannya terhadap Indonesia.

"Saya tidak senang tapi saya mengerti situasi yang dia (Van Dijk) hadapi. Dia mengaku ingin bermain di Indonesia karena ibunya berasal dari sana. Dia harus menyelesaikan sejumlah kertas dan jalan terbaik adalah melepasnya hari ini," ujar Coolen seperti dikutip Adelaide Now, Senin 19 Juli 2010.

Van Dijk sendiri merupakan salah satu pemain keturuan Indonesia yang berpeluang membela timnas Indonesia. Pasalnya, hingga saat ini mantan striker Groningen ini belum pernah membela timnas Belanda.

Laga amal itu sendiri akan digelar di Stadion Gajayana dan Stadion 10 November. Semua pemasukan pertandingan akan diberikan kepada dua tokoh sepak bola nasional, Lucky Acub Zaenal dan Rusdi Bahlawan, yang mengalami sakit berkepanjangan.

• VIVAnews

Persipura Tembus Semifinal Piala Indonesia


VIVAnews - Persipura Jayapura sukses melangkah ke semifinal Piala Indonesia usai mengalahkan Pelita Jaya 1-0 pada laga kedua perempatfinal di Stadion Mandala, Jayapura, Senin 19 Juli 2010. Persipura lolos dengan agregat 7-1.

Langkah Persipura ke babak semifinal terbilang ringan setelah menang besar 6-1 atas Pelita pada laga pertama di Stadion Singaperbangsa, pekan lalu. Anak asuh Jacksen F Tiago juga tidak tampil terlalu ngotot pada laga kedua ini.

Gol semata wayang tim Mutiara Hitam pada pertandingan ini dicetak oleh Ian Kabes pada babak pertama tepatnya menit ke-22. Meski mendapat peluang di babak kedua, Persipura tidak mampu menambah gol hingga akhir pertandingan.

Dengan kemenangan ini Persipura menjadi tim pertama yang memastikan langkah ke babak semifinal. Selanjutnya Boaz Salossa dan kawan-kawan akan menghadapi pemenang antara Sriwijaya FC melawan Persebaya.

Sriwijaya memiliki peluang lebih besar untuk lolos setelah menang 2-0 pada laga pertama di Palembang. Laga kedua akan berlangsung di Stadion Gelora 10 November, Selasa 20 Juli 2010.

Laporan: Banjir Ambarita

• VIVAnews

pencetak gol terbanyak ke dua di australia serginho van djik ingin membela merah putih

Sabtu, 10 Juli 2010

TEMPO Interaktif, Sydney: Pencetak gol terbanyak kedua di Liga Australia, Serginho van Dijk, ingin menjelaskan dua hal: ia tidak memiliki pertalian apa pun dengan Brasil dan ia siap bermain untuk tim nasional Indonesia.

Van Dijk lahir dan dibesarkan di Assen, Belanda. Asal-usul pemain kelahiran 6 Agustus, 1982 ini sempat membuat publik Australia dilanda kebimbangan, bahkan sejak pertama kali ia merumput bersama Queensland Roar, klub asal Brisbane, di A-League, kompetisi paling bergengsi di Benua Kanguru.

Namun, di tengah kegagalan Queensland yang tersingkir dari perlombaan menuju gelar juara pada pekan silam (Queensland dikalahkan Adelaide United 0-1 di semifinal pada 21 Februari silam), van Dijk jelas ingin membuat kesalahpahaman itu menjadi terang-benderang.

Serginho van Dijk"Saya tak tahu-menahu darimana asal mula isu soal Brasil itu," kata van Dijk kepada harian Sydney Morning Herald, Jumat (27/2). "Saya sama sekali tak punya darah Brasil. Ayah saya dari Belanda, ibu saya orang Indonesia. Tentu saja nama saya berbau Brasil. Serginho diambil dari nama penyerang terkenal Brasil, Serginho Chulapa, pada Piala Dunia 1982. Saat itu saya baru saja lahir. Barangkali karena warna kulitku juga membuat orang jadi bingung, ya."

Gegerkan Liga Australia

Namun, kebingungan apapun yang telah terjadi, yang pasti van Dijk telah menggegerkan putaran kedua A-League pada musim kompetisi tahun ini. Dia mampu bersaing di puncak daftar pencetak gol terbanyak dengan 12 gol bersama Daniel Allsopp, pemain asal klub Melbourne Victory. Sepuluh gol yang dicetak van Dijk di antaranya dibukukan dalam sebelas pertandingan terakhir.

Penampilan cihuy van Dijk, yang dicalonkan oleh Fox Sports sebagai pemain terbaik tahun ini, juga dianggap sebagai sinyal agar para pengurus sepak bola Indonesia cepat-cepat memboyongnya ke dalam skuad Merah Putih.

Apalagi Indonesia -- yang juga berada satu grup dengan Australia -- kini tengah berjuang di babak kualifikasi Piala Asia 2011. Bila harapan ini menjadi nyata, van Dijk terpaksa berjibaku dengan rekan setimnya di Queensland Roar, Craig Moore, saat "Socceroos" menjamu Indonesia pada pertandingan yang dijadwalkan berlangsung Maret tahun depan. Kedua tim bermain imbang tanpa gol di Jakarta beberapa waktu silam.

"Saya sangat serius untuk hal ini," kata pemilik nomor punggung sembilan di Queensland itu, "Saya sudah dihubungi oleh beberapa orang, dan sudah berbincang dengan pengurus PSSI pekan silam. Mereka menyambut positif keinginan saya membela Indonesia. Baguslah, kini saya berharap diberi (status) kewarganegaraan."

Tapi, antusiasme van Dijk sedikit mengalami kendala, terutama soal status kewarganegaraannya. "Saya ingin memiliki dua kewarganegaraan, dan tak ingin menyerahkan paspor Belanda saya, karena bisa memberikan efek negatif. Setelah karier berakhir, saya ingin pulang. Jadi akan sangat sulit jika harus berganti kewarganegaraan."

Meski begitu, publik Indonesia masih berpeluang melihat aksi pemain yang pernah membela klub Divisi Satu Belanda FC Groningen (1999-2002) itu dalam waktu dekat. "Ada sebuah pertandingan persahabatan melawan Manchester United (24 Juli). Mereka (pengurus PSSI) menanyakan kesediaan saya untuk bermain dalam pertandingan tersebut. Ini bukan pertandingan dalam lingkup aturan FIFA. Sehingga saya tak perlu status kewarganegaraan. Tentu saja saya ingin bermain," kata pria pemilik tinggi badan 185 sentimeter itu.

Bisa Bercakap Indonesia

Sebenarnya Indonesia tak memiliki sejarah para pemain naturalisasi yang bermain di tim nasional, kendati pun kompetisi Liga Super Indonesia dijejali para pemain asing dari Afrika dan Amerika Selatan. Bahkan, banyak para pemain ini yang telah lama berkecimpung di liga profesional ini. Sebutlah misalnya Christian Gonzales (mantan pemain Persik Kediri dan kini membela Persib Bandung) asal Uruguay.

Namun pertalian darah akan sedikit membantu keinginan van Dijk. Kasus ini boleh jadi sebuah tes bagi pengurus PSSI. Sayangnya persoalan tak berhenti sampai di sini. Selain terbentur dengan aturan kewarganegaraan ganda, para pejabat PSSI harus lebih dulu berdebat panjang dengan komunitas fanatik sepakbola keturunan Belanda-Indonesia di Negeri Kincir Angin dalam memperebutkan pemain berpotensi itu.

Terlepas dari itu, Van Dijk sangat senang menjadi pionir. Bukan hanya karena alasan demi sepak bola, namun mengingat ikatan yang kuat dengan akar budaya keindonesiannya. "Saya datang (ke Indonesia) berkali-kali," katanya. "Kakek saya dari Pulau Maluku, nenek saya dari Jawa. Saya bisa berbahasa Indonesia kendatipun banyak keluarga saya yang berbahasa dengan dialek berbeda. Namun saya bisa memahami banyak hal meski butuh waktu yang agak lama. Saya masih memiliki pertalian yang baik dengan latar belakang keindonesiaan saya."

Melihat kelemahan Indonesia yang acap kekurangan pencetak gol nan mumpumi, kinerja van Dijk dalam musim pertamanya di Australia pantas diacungi jempol setelah bertahun-tahun mandek di kasta bawah kompetisi Liga Belanda. Sebelum berlabuh di Queensland, van Dijk sempat tiga tahun bermukim di FC Emmen, klub divisi dua Liga Belanda.

"Musim ini membuka banyak peluang untuk saya, kita tak pernah tahu apa yang terjadi di dunia sepak bola," kata van Dijk. "Kini saya memiliki kesempatan dan berharap dapat mewujudkannya. Saya selalu bermimpi bermain di tim nasional sejak berusia sembilan tahun. Menurut saya, karier terbaik saya sudah di depan mata."

Menurut dia, Indonesia tim yang bagus dan terus mengalami perkembangan. "Saya menonton mereka bermain melawan Yamaika dua tahun silam. Saya pikir mereka menang 2-0. Saya melihat pertandingan terakhir Indonesia menghadapi Australia, dan mereka mengumpan lebih baik. Saya yakin mereka akan lolos dari kualifikasi Piala Asia. Dan saya ingin membantu mereka meraihnya," kata van Dijk.

BOBBY CHANDRA

EKSKLUSIF Kim Kurniawan: Saya Siap Jadi WNI


BIODATA

Nama Lengkap: Kim Jeffrey Kurniawan
Tempat Lahir: Mühlacker (sebuah kota kecil dekat Stuttgart)
Tanggal Lahir: 23 Maret 1990
Tinggi Badan: 167 cm
Berat Badan: 60 kg
Nama Ibu Kandung: Uschi Kurniawan
Nama Ayah Kandung: Petrus Kurniawan

PENGANTAR REDAKSI

Dia adalah Kim Jeffrey Kurniawan, pemain berusia 20 tahun yang saat ini memperkuat FC Heidelsheim, sebuah klub yang berkompetisi di Verbandsliga Nordbaden Jerman (satu level di bawah divisi 3 Bundesliga).

Memang, klubnya saat ini bukanlah raksasa seperti Bayern München. Tapi sebagai lulusan Karlsruher SC, setidaknya Kim merasakan betapa ketatnya persaingan di sebuah negara yang pernah tiga kali juara dunia.

Postur tubuhnya tak jauh beda dengan seorang Lionel Messi. Kim memegang paspor Jerman, karena sejak lahir ia terus berdomisili di negeri sang ibunda. Di sana, ia mungkin tak banyak mengenal tentang negara kelahiran ayahnya, terutama tentang sepakbola Indonesia. Maklum saja, Indonesia belum cukup berprestasi di kancah dunia untuk bisa dikenal banyak orang di Barat.

Meski demikian, sejarah kakeknya yang bernama Kwee Hong Sing akan selalu melekat di dalam hati Kim. Ternyata, sang kakek pernah membela Persija Jakarta dan juga tim nasional Indonesia di era 1950-an. Kala itu, Indonesia ditangani seorang pelatih asal Yugoslavia, Antun Pogacnik.

Kwee Hong Sing

Kwee Hong Sing, kakek dari Kim Jeffrey Kurniawan

Di bawah asuhan Pogacnik, timnas lumayan bersinar. Beberapa hal yang perlu dicatat adalah kesuksesan Indonesia meraih medali perunggu Asian Games 1958, nyaris mengungguli Uni Soviet yang diperkuat Lev Yashin di Olimpiade 1956, menundukkan Cina di Kualifikasi Piala Dunia 1958, dan menjuarai Piala Merdeka 1961 dan 1962 di Malaysia. Selain itu, Kwee Hong Sing juga mencicipi beberapa gelar bersama Persija.

Apakah Kim ingin mengikuti jejak kakeknya? Bagaimana sikap Kim apabila dipanggil pelatih timnas Alfred Riedl? Simak sendiri petikan wawancara eksklusif pemimpin redaksi GOAL.com Bima Prameswara Said dengan Kim Jeffrey Kurniawan.

GOAL.com: Bisa Anda jelaskan sedikit tentang perjalanan karier Anda sejauh ini?

Kim Jeffrey Kurniawan (KJK): Saya mulai bermain di usia 5 tahun, di kampung saya yang bernama Knittlingen. Ayah saya melihat bakat saya dan membawa saya bermain di akademi sepakbola. Dari situ, seorang pelatih Karlsruher SC melihat saya dan bertanya apakah saya ingin bergabung dengan tim mereka. Jadi di usia 6 tahun saya bermain untuk Karlsruher SC, selalu di liga tertinggi. Pada dua tahun terakhir tingkat remaja, saya bermain di level remaja Bundesliga, melawan tim remaja lainnya seperti Bayern Munich, VFB Stuttgart, Mainz 05, Eintracht Frankfurt, 1899 Hoffenheim, SC Freiburg, dan lain-lain.

GOAL.com: Apa yang membuat Anda pindah dari Karlsruher SC U-19 ke Spvgg. FC 07 Heidelsheim?

KJK: Pada tahun terakhir tingkat remaja, saya mengalami cedera parah. Tulang rawan robek sehingga diperlukan operasi besar. Akibatnya, saya terpaksa istirahat selama enam bulan tanpa sepakbola. Ini merupakan masa yang paling sulit dalam kehidupan saya. Dan saya harus berlatih sangat keras, semuanya butuh waktu dan itulah sebabnya saya memutuskan untuk bermain sepakbola dalam sebuah tim yang bisa menerima saya sebagai bagian penting dari tim dengan tanggungjawab yang besar. Saya tidak pernah menyesali langkah ini, karena saya mampu masuk skuad inti, tak pernah absen lagi dan saya senang bermain dalam tim ini.

Kim Jeffrey Kurniawan

Kim Kurniawan ketika masih membela Karlsruher SC U-19


GOAL.com: FC Heidelsheim adalah klub Verbandsliga Nordbaden. Bagaimana tingkat sepakbolanya dalam liga itu? Bisakah Anda menjelaskan level persaingannya?

KJK: Pokoknya persaingan sangat menguras fisik di tingkat yang tinggi.

GOAL.com: Tim Anda meraih posisi ketiga di klasemen akhir. Apakah dengan prestasi seperti itu, tim Anda melangkah ke divisi 3 Bundesliga?

KJK: Sayangnya kami kalah 2-0 melawan tim yang berada di puncak klasemen, Neckarelz. Jadi kami tak bisa meraih peringkat pertama. Kami memenangkan pertandingan terakhir dengan skor 2-0 atas SV Waldhof Mannheim. Tapi musuh terdekat kami, FC Germania Friedrichstal bermain imbang 0-0. Karena mereka unggul dalam selisih gol, mereka mendapat peringkat kedua, dan kami di posisi tiga. Sayangnya, hanya dua tim teratas yang berhak melaju ke level berikutnya. Saya berharap musim depan kami meraih posisi puncak.

GOAL.com: Anda biasa bermain di lini tengah. Kadang-kadang di sayap kiri atau kanan. Tapi, posisi mana yang paling cocok buat Anda?

KJK: Ya, saya pemain yang fleksibel. Saya bisa bermain di posisi manapun kecuali penjaga gawang dan bek tengah [tersenyum]. Dalam tim saya, saat ini saya lebih banyak ditempatkan di posisi bek kiri, meskipun posisi standar buat saya adalah gelandang, dan favorit saya gelandang tengah. Tapi saya seorang team player jadi saya bermain di posisi yang paling bisa mendukung tim saya.

Kim Jeffrey Kurniawan

Foto Kim Kurniawan di salah satu suratkabar Jerman


GOAL.com: Apakah Anda lebih suka menembak dengan kaki kiri atau kaki kanan?

KJK: Saya bisa menembak dengan kaki kiri maupun kanan. Di level remaja di Karlsruher SC, kami selalu diajarkan untuk terbiasa mengumpan dengan kaki kiri maupun kaki kanan.

GOAL.com: Kakek Anda, Kwee Hong Sing, pernah bermain untuk Persija maupun tim nasional Indonesia. Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan sepakbola Anda?

KJK: Sepertinya saya mewarisi kualitas sepakbola kakek, dan saya sangat senang dengan hal ini. Sayangnya, tidak setiap tahun saya bisa bertemu kakek karena beliau tinggalnya di Indonesia, sedangkan saya di Jerman, tapi ketika kakek datang, kami bermain sepakbola bersama. Saya tak pernah menyaksikannya bermain bola karena saya masih terlalu muda, tapi ayah saya cerita kalau kakek adalah pemain yang hebat. Saya senang punya kakek yang pernah memperkuat tim nasional Indonesia.

Kwee Hong Sing

Kwee Hong Sing di U.M.S. (Persidja Djakarta)


GOAL.com: Anda saat ini memegang paspor Jerman. Apakah Anda akan mengubah kewarganegaraan Anda apabila dipanggil ke tim nasional Indonesia?

KJK: Ya, itu benar saya warganegara Jerman tapi kalau saya dipanggil untuk membela Indonesia, saya akan mengganti status kewarganegaraan saya menjadi warga negara Indonesia. Mungkin bisa memilih dua-duanya, paspor Jerman maupun Indonesia akan fantastis. Tapi saya tidak tahu tentang peraturannya. Saya pernah dengar pemerintah Indonesia tidak menginginkan dua kewarganegaraan tapi mungkin saja hal ini bisa menjadi pengecualian karena sepakbola jadi saya bisa memegang dua paspor.

GOAL.com: Mungkin suatu saat pelatih baru Indonesia Alfred Riedl ingin memantau Anda dari dekat, tapi Anda tidak dijamin sebuah tempat di dalam skuad timnas hanya karena Anda bermain di Jerman. Apakah Anda siap bersaing dan membuktikan kualitas Anda untuk meraih sebuah posisi di timnas Indonesia?

KJK: Saya pikir tidak adil jika dia menjamin saya sebuah tempat di tim nasional hanya karena saya bermain di Jerman. Lagi pula, saya tidak menginginkan hal seperti itu. Saya ingin pantas mendapatkannya. Itulah sebabnya saya ingin menunjukkan kemampuan saya dan kualitas yang saya miliki, dan tentunya kepada semua fans sepakbola Indonesia. Dan saya akan sangat senang untuk diberi kesempatan seperti ini untuk menunjukkan kemampuan saya dalam sebuah pertandingan di Indonesia. Saya bersedia diundang untuk bertanding di Indonesia.
Kim Jeffrey Kurniawan
GOAL.com: Bagaimana perasaan Anda jika Alfred Riedl menganggap Anda tidak memenuhi syarat untuk masuk timnas?

KJK: Tentunya saya akan kecewa kalau dia mengatakan saya tidak cukup bagus tapi saya pikir saya masih muda dan masih ada kesempatan lagi untuk berkembang. Saya berlatih setiap hari dan usia 20 tahun saya pikir mungkin belum waktu yang terbaik. Mungkin saya bisa bertambah baik sehingga dia dapat mengubah persepsinya. Tentunya saya akan berjuang keras demi mencapai impian bermain dalam tim nasional Indonesia.

GOAL.com: Seberapa banyak yang Anda tahu tentang sepakbola Indonesia saat ini?

KJK: Jujur saja, saya tidak tahu banyak tentang sepakbola Indonesia, tapi saya dengar dari banyak pendapat orang bahwa sepakbola di Indonesia tidak sukses. Menurut saya, Indonesia adalah negara yang indah, saya mencintainya, tapi saya pikir sepakbolanya harus lebih sukses. Alangkah baiknya untuk melihat Indonesia juara dunia. Saya pikir ada potensi besar dan akan menjadi suatu kehormatan bagi saya untuk membantu.

GOAL.com: Sepanjang musim ini, Anda mencetak dua gol. Bisa dijelaskan bagaimana Anda menciptakan dua gol itu?

KJK: Ya, betul. Saya mencetak dua gol. Gol pertama tercipta dalam pertandingan melawan FC Germania Friedrichstal. Saya mendapat bola 30 meter dari gawang. Saya tidak melihat rekan tim yang kosong, jadi saya menggiring bola sendiri, mengecoh tiga pemain lawan dan menembak bola di atas kiper dan terjadilah sebuah gol. Sedangkan gol kedua terjadi melawan SV Waldhof Mannheim. Saya mendapat umpan dari seorang rekan, mengontrol bola dengan dada, 20 meter di hadapan gawang, mengecoh pemain lawan dan melepaskan tendangan voli dan gol.

GOAL.com: Apakah Anda siap untuk tinggal di Indonesia pada masa mendatang?

KJK: Tentu saja, saya selalu bermimpi untuk tinggal di Indonesia. Rencana saya adalah menyelesaikan studi di Jerman, yang akan berakhir tiga tahun lagi, dan apabila memungkinkan saya ingin bermain sepakbola di Indonesia. Saya akan mempertimbangkan untuk pindah ke Indonesia.



Kim Jeffrey Kurniawan


TAHUKAH ANDA?

  • Neneknya Kim berasal dari Bandung, sedangkan kakeknya dari Kudus.
  • Klub favorit Kim adalah FC Barcelona dan Bayern Munich.
    "Di luar negeri, favorit saya adalah FC Barcelona, karena menurut saya, mereka memainkan sepakbola terbaik di seluruh dunia. Saya suka cara mereka bermain, dengan menerapkan umpan-umpan pendek dengan teknik tingkat tinggi. Kemudian klub favorit saya di Jerman adalah Bayern Munich."
  • Pemain favorit Kim adalah Xavi Hernandez, Cesc Fabregas dan Lionel Messi.
    "Mereka semua adalah pemain dengan teknik tinggi, mempunyai visi dan mampu mengendalikan pertandingan. Selain itu, cara mereka mengolah bola dan mengumpan sangat cemerlang, dan mereka juga bagus secara defensif [Xavi dan Fabregas]."
  • Makanan favorit Kim adalah salad dengan campuran dada ayam.
    "Sedangkan makanan favorit saya dari Indonesia adalah bakmi goreng." [tersenyum]
  • Selain sepakbola, Kim sedang mengambil kuliah jurusan bisnis di Pforzheim.
    "Ini akan menghabiskan waktu tiga tahun lagi dan saya akan mendapatkan ijazah. Selain itu, saya senang bergaul dengan teman-teman saya dan juga mencintai musik. Favorit saya adalah musik aliran R&B dan soul."
  • Kim sudah ke Indonesia sebanyak tiga kali (tahun 2001, 2007, dan 2009).
    "Semua saudara dari ayah tinggalnya di Indonesia, jadi kami sering mengunjungi mereka. Selain itu, kami berlibur ke Bali yang menurut saya adalah tempat terindah di dunia. Terdapat beberapa pengalaman penting di sana, karena kehidupan di Jerman sangat berbeda dengan gaya hidup di Indonesia. Semua orang sangat baik dan bersahabat di Indonesia, dan hal seperti ini sangat menyenangkan.
  • Bersama Karlsruher SC, Kim pernah mencicipi gelar Sauerland Cup, sebuah kejuaraan handball di Jerman.

2020, PSSI Bidik Empat Besar Asia


PSSI tidak mau kehilangan atmosfer Piala Dunia 2022. Setelah gagal menjadi tuan rumah karena tak mendapat dukungan dari pemerintah, PSSI kini membidik hajatan sepakbola empat tahunan tersebut melalui kualifikasi.

Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam wawancaranya dengan BBC menyebutkan, target lolos ke Piala Dunia 2022 bukan mimpi. Menurutnya, peluang untuk berlaga di kompetisi tersebut tetap terbuka untuk Indonesia.

Namun sebelum memenuhi target ikut Piala Dunia, PSSI terlebih dahulu menargetkan masuk ke empat besar Asia pada tahun 2020. Target ini menjadi suatu keharusan bila ingin berlaga di Piala Dunia dua tahun kemudian.

“Kita terlebih dahulu harus menjadi elit Asia bersama Jepang, Korea, Australia, dan beberapa negara Arab. Setidkanya, kita harus masuk empat besar Asia pada tahun 2020. Isnya Allah tahun 2022 kita ikut Piala Dunia,” ungkap Nugraha.

Sebelumnya PSSI mengupayakan tampil di Piala Dunia 2022 melalui jalur tuan rumah. Namun keinginan tersebut menemui jalan buntu setelah pemerintah tidak memberikan surat dukungan yang menjadi persyaratan utama penyelenggaraan Piala Dunia.

VIVAnews - Saat menyimak tim nasional Spanyol menyanyikan lagu kebangsaan atau anthem, maka semua pemain akan terdiam. Pasalnya, negara ini memang bel


VIVAnews - Saat menyimak tim nasional Spanyol menyanyikan lagu kebangsaan atau anthem, maka semua pemain akan terdiam. Pasalnya, negara ini memang belum mempunyai lirik tetap untuk dinyanyikan.

Alasan itu pula yang membuat para pemain timnas Spanyol sepertinya punya lirik pribadi saat menyanyikan lagu kebangsaan Spanyol sebelum pertandingan.

Striker La Furia Roja, Fernando 'El Nino' Torres mengungkapkan jika lagu-lagu band asal Inggris Kasabian selama ini menjadi lagu favorit atau lagu kebangsaan skuat La Furia Roja sebelum bertanding.

"Tentu kami akan menyanyikan lagu sebelum final melawan Belanda, Minggu nanti. Kami telah mencapai final, jadi saya akan senang mengucapkan terima kasih kepada Kasabian," ujar Torres seperti dilansir The Hindu.

“Jika kami memenangkan Piala Dunia, saya akna mengenal mereka dengan kaos Spanyol yan ditandangani semua pemain karena musik mereka telah memberi inspirasi kepada kami di kamar ganti," tambah striker Liverpool ini.

Selama ini, La Marcha Real dikenal sebagai lagu kebangsaan Spanyol di dunia Internasional. Namun lagu ini tak punya lirik tetap. Alasannya Spanyol terbagi dalam beberapa regional yang masih menyimpan perselisihan masa lalu.

Madrid, Catalonia, Andalusia, dan Basque selama ini punya lagu kebangsaan sendiri-sendiri. Hingga kini pun masih terus berlangsung sifat kedaerahan di masyarakat Spanyol.

• VIVAnews

Siapa Fatih Terim, Sang Calon Pelatih Timnas


VIVAnews - Nama Fatih Terim tiba-tiba ramai menjadi pembicaraan masyarakat. Pelatih asal Turki itu kini disebut-sebut bakal menangani tim nasional Indonesia yang terus-menerus keok di ajang sepakbola internasional.

Heboh soal Terim berawal dari tekad Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencari pelatih berkelas dunia untuk mengangkat prestasi tim nasional senior. Keinginan Presiden itu langsung ditindaklanjuti Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarengeng. Saat mengikuti lawatan Presiden ke Turkin beberapa waktu lalu, Menteri Andi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Gita Wirjawan telah menemui Terim (berita selengkapnya baca di sini).

Siapa Fatih Terim?

Sejumlah situs jejaring sosial sehari sudah ramai membicarakan pelatih kelahiran Adana, Turki tersebut. Terim yang kini memasuki usia 56 tahun adalah pelatih yang pernah sukses menangani tim nasional Turki.

Terim memang bukan sembarang pelatih. Capaiannya menangani Turki, terkhusus saat dengan gemilang membawa Turki menembus semifinal Piala Eropa 2008, membuat ia dinobatkan sebagai pelatih terbaik Eropa. Selain itu, Terim juga mendapat penghargaan sebagai pelatih terbaik versi World Soccer Magazine dan Eurosport.

Terim mengawali prestasinya saat menangani tim nasional Turki U-21 tahun 1990-1993. Tiga tahun menangani Turki U-21, dia didaulat menahkodai tim senior Turki selama tahun 1993–1996. Tiga tahun meramunya, Terim berhasil meloloskan Turki untuk pertama kali dari babak kualifikasi Piala Eropa 1996.

Terim kemudian melatih klub-klub besar Eropa. Sebut saja Galatasaray (1996–2000 dan 2002–2004), Fiorentina (2000–2001), dan AC Milan (2001). Di dunia liga profesional, kiprahnya juga mencorong. Ia berhasil membawa Galatasaray menjuarai Piala UEFA pada tahun 2000 setelah menaklukkan Arsenal.

Setelah malang-melintang di klub, Terim pada tahun 2005–2009 kembali ke tanah kelahirannya.

Setahun setelah menggapai puncak prestasinya, saat menghantarkan Turki melaju ke semi final Piala Eropa 2008, pada 11 Oktober 2009 Terim mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih Turki.

Seberapa kansnya melatih tim Merah-Putih? Masih harus kita tunggu. (wikipedia | kd)

• VIVAnews

Persema Masih Cari Dua Striker Asing

Jumat, 09 Juli 2010


Pelatih anyar Persema Malang Timo Scheunemann masih mencari dua pemain asing untuk ditempatkan sebagai striker pada kompetisi Superliga Indonesia 2010/11. Scheunemann ingin Laskar Ken Arok diperkuat empat legiun asing musim depan.

Saat ini, Persema telah mempertahankan dua pemain asingnya pada musim lalu, yakni gelandang Robbie Gaspar dan bek Seme Patrick. Sedangkan di barisan depan, Scheunemann membutuhkan dua penyerang asing.

Scheunemann mempunyai alasan melirik pemain asing dibandingkan lokal untuk sektor depan. Menurut pria yang juga menjadi salah satu anggota tim pemandu bakat pelatih tim nasional Alfred Riedl, saat ini sangat sulit mendapatkan striker lokal berkualitas.

“Kelemahan Persema selama ini terletak di barisan depan. Karena itu, saya ingin dua striker asing di posisi itu. Saya mau saja memakai pemain lokal, tapi sulit mencari yang berkualitas. Pemain lokal akan saya jadikan pelapis,” ujar Scheunemann.

Ditambahkan, dirinya sangat mengharapkan striker yang musim lalu membelas PSPS Pekanbaru, Dzumafo Herman, mau bergabung dengan Persema. Satu lagi adalah pemain yang pernah merumput di kompetisi Belgia, Daniel Wasai, yang ditawarkan seorang agen pemain

Data & Fakta Belanda Kontra Spanyol



VIVAnews - Belanda dan Spanyol akan melakoni laga penentuan di Soccer City Stadium, Minggu 11 Juli 2010. Siapapun pemenangnya berarti akan melahirkan sejarah baru di Piala Dunia 2010.

Seperti dilansir eurosport, Jumat 9 Juli 2010, kedua tim telah bertemu sebanyak sembilan kali. Baik Belanda maupun Spanyol, keduanya sama-sama mengoleksi empat kemenangan dan sekali seri.

Belanda melenggang ke final dengan catatan sempurna yakni selalu menang di enam pertandingan Piala Dunia 2010. Jika De Oranje mampu menaklukkan Spanyol maka tim besutan Bert van Marwijk ini akan mengikuti jejak Uruguay (1930), Italia (1938) dan Brasil (1970 & 2002) yang selalu menang di semua pertandingan selama turnamen.

Bahkan, Belanda juga mencatat rekor 100 persen sejak kualifikasi zona Eropa. Selalu meraih kemenangan sejak kualifikasi hingga turnamen hanya bisa dilaklukan Brasil pada tahun 1970. Ini akan menjadi Piala Dunia pertama tanpa kehadiran Brasil, Argentina, Jerman dan Italia.

Spanyol sendiri telah 42 kali meraih kemenangan dari total 44 pertandingan yang dilakoninya. Kolektivitas permainan dari kaki ke kaki menjadi andalan tim besutan Vicente del Bosque ini.

Striker Spanyol David Villa telah mengoleksi enam gol dan menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak sementara di Piala Dunia 2010 ini. Pada tiga pertandingan terakhir di Afrika Selatan, Spanyol hanya mampu unggul 1-0 dan selalu dicetak di atas menit 60.

• VIVAnews

Gurita Paul Ramalkan Spanyol Juara Dunia


VIVAnews - Gurita bernama Paul yang dikenal dengan kemampuan meramalnya memprediksi Spanyol menjadi juara dunia mengalahkan Belanda pada pertandingan 11 Juli 2010 nanti. Paul juga memprediksi Jerman akan mengalahkan Uruguay memperebutkan tempat ketiga.

Seperti yang telah dilakukan Paul setiap menjelang pertandingan Jerman, gurita ini diberi opsi dua makanan yang terletak dalam dua kotak berbeda. Kotak dan makanannya sama, kecuali bendera yang terpasang di dinding akuarium. Dan untuk kotak Belanda dan Spanyol, BBC melaporkan, Jumat 9 Juli 2010, Paul memilih makanan yang terletak di kotak berbendera Spanyol.

Percobaan ini pertama kalinya dilakukan untuk pertandingan yang tidak melibatkan tim nasional Jerman. Paul menjadi selebriti dunia karena keberhasilannya meramal semua pertandingan yang melibatkan tim nasional Jerman dengan benar.

Ramalannya 100 persen benar, termasuk saat gurita yang tinggal di Sea Life Aquarium di Oberhausen, kota di barat Jerman itu, memprediksi Jerman dikalahkan Serbia di babak penyisihan grup. Bahkan dia juga memprediksi dengan tepat kekalahan Jerman dari Spanyol pada Rabu lalu.

Setelah kekalahan itu, muncul seruan di Jerman untuk memasak Paul. Namun pemiliknya menyatakan, Paul aman bersama mereka.

"Jika Paul salah nanti, tidak apapun yang akan terjadi padanya," kata Tanja Munzig, pengelola Sea Life Aquarium.

Meski untuk 2010 ini semua ramalannya sempurna, Paul salah memprediksi 30 persen pertandingan Jerman pada Piala Eropa 2008. Jadi, sekarang terserah Anda, percaya atau tidak.

• VIVAnews

Tandukan Puyol Bawa Spanyol ke Final

Rabu, 07 Juli 2010


VIVAnews - Spanyol akhirnya berhak melaju ke partai puncak Piala Dunia 2010 setelah sukses menaklukkan Jerman 1-0. Gol semata wayang Spanyol dicetak Carles Puyol di menit 73 memanfaatkan sepak pojok Xavi Hernandez.

Pada partai puncak yang akan digelar di Soccer City Johannesberg, Minggu 11 Juli 2010 nanti, Spanyol akan bersua Belanda. Ini menjadi duel dua negara yang belum pernah merasakan trofi paling prestisius ini.

Bertanding di Durban Stadium, Kamis 8 Juli 2010, Spanyol tampil dominan sejak menit-menit awal. Pertandingan baru berjalan enam menit, La Furia Roja langsung menebar ancaman lewat aksi David Villa. Sayang tembakan striker anyar Barcelona ini memanfaatkan umpan Pedro Rodriguez gagal membuahkan hasil.

Jerman sempat membalas lewat sepakan jarak jauh Piotr Trochowski pada menit 32. Namun usaha gelandang Der Panzer ini berhasil digagalkan kiper Iker Casillas dan hanya berbuah sepak pojok.

Bahkan, Jerman berpeluang unggul di akhir babak pertama andai usaha Mesut Ozil merangsek ke kotak penalti Spanyol tak dihentikan Sergio Ramos. Meski Ozil terlihat mendapat gangguan, namun wasit tak menilai sebagai sebuah pelanggaran. Skor kaca mata ini tak berubah hingga turun minum.

Pada awal babak kedua, dua kali tembakan jarak jauh gelandang Spanyol Xabi Alonso pada menit 50 dan 58' sempat mengejutkan pertahanan Der Panzer. Sayangnya dua peluang itu terbuang setelah bola hanya mampu menyamping dari gawang Manuel Neuer.

Jerman yang lebih mengandalkan serangan balik beberapa kali juga mengancam gawang La Furia Roja. Pada menit 69, pemain pengganti Toni Kroos berhasil menyambut umpan Lukas Podolski. Meski berdiri bebas di kotak penalti Spanyol, Kroos gagal menaklukkan Casillas.

Yang dinanti-nanti pendukung Spanyol akhirnya datang juga. Spanyol berhasil menjebol gawang Jerman pada menit 73 lewat tandukan Puyol. Berawal dari sepak pojok Xavi, bek Barcelona ini berhasil menjebol gawang Neuer.

Gol Puyol benar-benar membuat skuat Der Panzer panik. Terbukti, beberapa kali Spanyol menciptakan peluang. Pada menit 82, Spanyol berpeluang besar menambah gol andai Pedro mau berbagi pada Fernando Torres yang berdiri bebas di depan gawang Jerman.

Namun hingga pertandingan usai, skor 1-0 buat keunggulan Spanyol tak berubah. Spanyol melenggang ke final.

Susunan Pemain

Jerman: 1-Manuel Neuer; 3-Arne Friedrich, 17-Per Mertesacker, 20-Jerome Boateng (2-Marcell Jansen 52'), 16-Philipp Lahm, 7-Bastian Schweinsteiger, 6-Sami Khedira (23-Mario Gomez 80'), 8-Mesut Oezil, 10-Lukas Podolski, 15-Piotr Trochowski (18-Toni Kroos 61'), 11-Miroslav Klose

Spanyol: 1-Iker Casillas; 5-Carles Puyol, 3-Gerard Pique, 11-Joan Capdevila, 15-Sergio Ramos, 16-Sergio Busquets, 14-Xabi Alonso (4-Carlos Marchena 92'), 8-Xavi Hernandez, 6-Andres Iniesta, 7-David Villa (9-Fernando Torres 80'), 18-Pedro (21-David Silva 85')

• VIVAnews

Menpora Kantongi Pelatih Dunia untuk PSSI


VIVAnews - Pemerintah tampaknya serius dengan rencana menggaji pelatih kelas dunia untuk menukangi tim nasional sepakbola Indonesia. Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga Andi Mallarangeng mengaku sudah ada beberapa nama yang dikantongi pemerintah.

"Beberapa nama sedang dalam pembicaraan pendahuluan lah," kata Andi di istana Presiden, Rabu 7 Juli 2010.

Apakah mahal? "Saya pikir kita sudah capek. Sudah berkali-kali untuk memajukan PSSI (Persatuan Sepakbola Indonesia)," kata dia tapi tidak menjawab anggaran yang disedikan untuk menggaji pelatih asing ini.

Andi menjelaskan ide ini muncul dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sempat memperhatikan sepakbola, termasuk Piala Dunia 2010, masyarakat, dan PSSI sendiri. "Dia betul-betul ingin memajukan sepakbola Indonesia," jelas Andi.

Salah satu cara yang terpikir SBY, sambung Andi, adalah mencari pelatih kelas dunia untuk PSSI. "Untuk ini saya sudah bertemu dengan Nurdin Halid (Ketua PSSI) kemarin dan berbicara dengan dia soal pikiran Presiden ini," tambah Andi.

Nurdin, menurut Andi, menyambut positif ide untuk mendatangkan pelatih kelas dunia ini ke Indonesia.

Targetnya, kata Andi, Indonesia bisa jadi juara di tingkat Asia Tenggara dan salah satu tim terbaik di Asia. "Sudah saatnya PSSI punya pelatih kelas dunia," pukas Andi. (adi)

• VIVAnews

Para Raja dan Presiden Afrika Hadir di Final


VIVAnews - Para pemimpin negara-negara Afrika dipastikan akan hadir di partai final Piala Dunia 2010. Partai final akan digelar hari Minggu, 11 Juli 2010, di Johannesburg.

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe akan menjadi satu di antara 14 pemimpin negara yang akan datang ke Soccer City. Kedatangannya di Afrika Selatan diprotes sebuah kelompok sayap kanan AfriForum yang mengkritik pelanggaran kemanusiaan yang pernah dilakukan Mugabe.

Pemimpin Kenya, Swaziland dan Burundi juga akan nonton pertandingan final. Raja Letsie dari Lesotho dan Raja Mswati dari Swaziland juga akan datang dan akan makin membuat repot petugas keamanan stadion.

Saat berita ini diturunkan, baru Belanda yang lolos ke final. Satu tim lainnya akan diperebutkan oleh Jerman dan Spanyol. (Iol)

• VIVAnews

Lawan Persib, Arema Kehilangan 2 Pemain


VIVAnews - Arema Indonesia akan menjajal kekuatan Persib Bandung di ajang Piala Indonesia 2010 tanpa kehadiran dua pilarnya. Ridhuan Muhammad dan stopper Purawaka Yudi dipastikan kemungkinan absen karena cedera.

Ridhuan mengalami cedera saat berujicoba dengan PS Djagung akhir pekan lalu di Stadion Kanjuruhan. Sedangkan Purwaka memang sudah lama cedera. Sedangkan dua pemain Arema lain yang dipromosikan dari tim U-21 juga masih terhalang karena sakit.

"Kondisi Ridhuan tidak membaik, jadi kita istirahatkan dulu dan tidak ikut latihan. Saya akan lihat perkembangan kondisinya apakah bisa tampil lawan Persib," kata pelatih Arema Roberts Alberts seperti dikutip dari situs resmi Arema, Kamis 8 Juli 2010.

Nasib Ridhuan sama dengan striker Noh Alam Shah yang juga cedera. Nasib pemain kelahiran 1980 itu bahkan lebih parah --tidak bisa tampil hingga akhir Piala Indonesia 2010.

Kabar ini tentu menjadi halangan bagi persiapan Arema di Piala Indonesia. Padahal baru beberapa hari lalu tim Singo Edan bisa berlatih normal setelah dibayangi pemogokan pemain.

Pelatih Alberts juga menyatakan kelegaannya karena seluruh skuatnya sudah berkumpul. Apalagi ditambah beberapa pemain U-21 yang bisa membantu pemain asuhan Alberts di Piala Indonesia.