VIVAnews - Indonesia termasuk dalam tim yang berada di unggulan kedua pada Kualifikasi Piala Dunia 2014. Tim nasional Merah Putih baru akan memulai perjuangan menuju Brasil di putaran kedua.
Dari format kualifikasi Zona Asia yang diluncurkan Federasi Sepakbola Asia (AFC) di situs resmi mereka, Rabu 23 Maret 2011, Indonesia tergabung bersama 22 tim yang diunggulkan di tempat kedua. Lima tim diunggulkan di posisi pertama, sedangkan 16 tim berada di unggulan ketiga.
Perjuangan untuk merebut 4 tiket otomatis di Piala Dunia 2014 dan satu tiket playoff akan dimulai pada 29 Juni dan 3 Juli 2011. Di putaran pertama ini, 16 tim di unggulan pertama akan saling bertemu kandang dan tandang.
Delapan tim pemenang di putaran pertama akan bergabung dengan 22 tim di unggulan kedua, termasuk Indonesia, untuk bertarung di putaran kedua. Ke-30 tim saling bertemu dalam laga kandang dan tandang pada 23 Juli dan 28 Juli 2011.
Kemudian, 15 tim pemenang akan bergabung dengan lima tim unggulan pertama. Ke-20 tim akan dibagi menjadi lima grup berisikan empat tim di putaran ketiga. Pertandingan di putaran ketiga akan berlangsung dari 2 September 2011 hingga 9 Februari 2012.
Dua tim teratas dari babak grup di putaran ketiga akan melaju ke putaran keempat. 10 tim ini akan kembali dibagi menjadi dua grup berisikan lima tim. Dua tim teratas di masing-masing grup berhak mendapatkan empat tiket di Piala Dunia 2014.
Jika Jepang melaju ke putaran keempat, mereka akan ditempatkan di posisi kelima di grupnya agar tidak bermain pada 18 Juni 2013 untuk memfasilitasi partisipasi tim Samurai Biru di Piala Konfederesi di Brasil pada 16-30 Juni 2013.
Dua tim di posisi ketiga pada putaran keempat akan saling bertemu di putaran kelima guna mendapatkan satu tiket melalui playoff inter-continental.
Drawing untuk putaran pertama akan dilakukan 30 Maret 2011. Rangking unggulan sendiri diambil berdasarkan dari rangking dari partisipasi di kualifikasi Piala Dunia 2010 dan Piala Asia 2011.
Unggulan di Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia
Unggulan Pertama:
1. Jepang
2. Korea Selatan
3. Australia
4. Korea Utara
5. Bahrain
Unggulan Kedua:
6. Arab Saudi
7. Iran
8. Qatar
9. Uzbekistan
10. Uni Emirat Arab
11. Syria
12. Oman
13. Yordania
14. Irak
15. Singapura
16. China
17. Kuwait
18. Thailand
19. Turkmenistan
20. Lebanon
21. Yaman
22. Tajikistan
23. Hong Kong
24. Indonesia
25. Kyrgyzstan
26. Maladewa
27. India
Unggulan Ketiga:
28. Malaysia
29. Afghanistan
29. Kamboja
31. Nepal
32. Bangladesh
33. Sri Lanka
33. Vietnam
35. Mongolia
36. Pakistan
37. Palestina
38. Timor-Leste
39. Macau
40. Taiwan
40. Myanmar
42. Filipina
42. Laos
Jadwal:
Putaran 1: 29 Juni dan 3 Juli 2011
Putaran 2: 23 Juli dan 28 Juli 2011
Putaran 3: 2 September, 6 September, 11 Oktober, 11 November, 15 November 2011 dan 29 Februari 2012.
Putaran 4: 3 Juni, 8 Juni, 12 Juni, 11 September, 16 Oktober, 14 November 2012, 26 Maret, 4 Juni, 11 Juni, 18 Juni 2013.
Putaran 5: 6 September dan 10 September 2013.
Putaran 6 (inter-continental playoff): 15 Oktober dan 19 November 2013.
Indonesia Langsung ke Putaran 2 PPD 2014
Kamis, 24 Maret 2011
Trio Belanda Bakal Jadi WNI Sebelum TC
VIVAnews - Proses naturalisasi tiga pemain asal Belanda belum juga rampung. Namun Badan Tim Nasional (BTN) PSSI sedang mengupayakan agar ketiganya sudah menjadi warga negara Indonesia sebelum 25 April 2011.
Ketiga pemain tersebut adalah Ruben Wuarbanaran, Joey Suk, dan Diego Michiels. Menurut Deputi Bidang Teknik BTN, Iman Arif, proses administrasi ketiga pemain tersebut telah berada di pihak imigrasi.
"Administrasinya memang sedikit panjang, namun kami akan berusaha agar ketiganya sudah menjadi WNI sebelum 25 April 2011," kata Iman.
Selain Ruben, Diego, dan Joey, BTN juga berniat menaturalisasi pemain Belanda lainnya, Stefano Lilipaly. Seluruhnya pemain sudah pernah ikut dalam pemusatan latihan timnas U-23 proyeksi Pra Olimpiade 2012.
"Proses naturalisasi Lilipaly, masuk gelombang kedua setelah proses naturalisasi Ruben, Diego, dan Joey Suk kelar," beber Iman.
BTN akan menggelar pemusatan latihan timnas U-23 proyeksi SEA Games 2011 pada 25 April - 7 Mei 2011. Sebanyak 20 pemain, termasuk Ruben dan Diego telah dipanggil untuk mengikuti program ini.
Menurut Iman, pemusatan latihan untuk sementara digelar di Jakarta. Mengenai rencana untuk melanjutkan TC ke Austria sampai saat ini masih tentatif mengingat PSSI masih berkonsentrasi pada Kongres.
"Mengenai rencana ke Austria kita tunggu perkembangannya dulu. Setelah Kongres, mungkin baru ada kejelasannya," kata Iman. (sj)
Peluang Beto Kembali Ke Persipura Semakin Besar
Senin, 21 Maret 2011
Pengamat sepak bola Papua Yosef Sroyer mengatakan jika Victor Igbonefo terpilih memperkuat timnas dan proses naturalisasinya diterima maka akan memberikan peluang kepada mantan striker Persipura Beto Gonzalfes untuk kembali memperkuat Persipura Jayapura.
“Saya kira Beto pantas kembali walau tanpa memperkecil pemain-pemain lokal yang ada,”papar mantan gelandang PSBS Biak kepada GOAL.com Indonesia, Senin(21/3).
Menurut dia Beto masih pantas untuk kembali memperkuat Persipura karena sebagai striker dan juga sangat rajin untuk turun membantu lini tengah. ”Persipura selama ini tak mengenal striker murni sehingga pemain lini tengah maupun bek sayap juga berpeluang membuat gol,” ungkap Sroyer.
Sementara itu bagi Victor Igbonefo program naturalisasi bagi dirinya tak menjadi soal tetapi sampai sekarang dari pihak pemerintah yang hendak melakukan proses administrasi tersebut belum menghubunginya.”Saya sudah cukup lama dan Indonesia juga rumah saya,” papar Victor Igbonefo sebagaimana dilansir Cenderawasih Pos, Senin(21/3).
Dia menambahkan orang tuanya di Nigeria mendukung semua keputusannya dan semuanya bisa berjalan dengan baik. Victor Igbonefo memperkuat tim Mutiara Hitam sejak 2004 dan sudah membawa tim Persipura menjadi Juara Liga Indonesia 2005 dan ISL 2009. Cita-citanya bersama sang kapten Persipura membawa tim bertajuk Mutiara Hitam berprestasi di tingkat Asia dan sangat berharap tim Mutiara Hitam bisa bermain di depan pendukung Persipuramania. (gk-34)
Tarkpor Perkuat Liberia di Kualifikasi Piala Afrika 2012
Sabtu, 19 Maret 2011
Surabaya (beritajatim.com) – Ambisi Persebaya 1927 bertahan di papan atas klasemen Liga Primer Indonesia (LPI) bakal sedikit terganggu. JohnTarkpor Sonkaliey, gelandang serang tim yang bermarkas di Stadion 10 Nopember, Tambasari, Surabaya, itu dipanggil Timnas Liberia untuk memperkuat Lone Stars – julukan Timnas Liberia – dalam laga melawan Cape Verde di ajang Kualifikasi Piala Afrika 2012.
Kabar gembira ini kali pertama diungkap liberiansoccer.com, di mana Presiden Asosiasi Sepakbola Liberia (LFA), Musa Hassan Bility, telah menyatakan bahwa Tarkpor akan mendampingi Lone Stars dalam perjalanan ke Cape Verde untuk pertandingan ketiga Kualifikasi Piala Eropa.
Tarkpor dan para pemain Persebaya lainnya saat ini tengah berada di Yogyakarta, karena Minggu (20/3/2011) sore akan menghadapi Real MataramFC di Stadion Maguwoharjo, Sleman, dalam lanjutan kompetisi LPI pekan ke-11.
CEO Persebaya 1927, Llano Mahardika, membenarkan pemanggilan Tarkpor ke Timnas Liberia. "Ya, kita sudah terima surat pemberitahuannya. Rencananya, Tarkpor pulang ke negaranya hari Selasa depan," kata Llano. Melihat penampilan cemerlang Tarkrpor bersama Persebaya selama ini, dia menilai pemanggilan itu wajar-wajar saja.
Llano mengakui hilangnya Tarkpor bakal berpengaruh terhadap kekuatan tim yang diarsiteki Aji Santoso itu. "Tapi, kita profesional sajalah. Kalau memang tenaganya dibutuhkan timnas, ya kita malah ikut bangga," Llano menambahkan.
Hal sama dikatakan Aji Santoso, yang dikontak terpisah. "Tidak ada masalah, kita hormati dia (John Tarkpor) kalau memang dibutuhkan negaranya," kata pelatih Persebaya 1927 itu. Justru yang harus dipikirkan dalam waktu dekat adalah menentukan pengganti Tarkpor, yang selama ini beroperasi di lini tengah bersama Taufiq, Arif Ariyanto, dan Rendi Irawan.
Aji setidaknya punya dua stok pemain tengah, yaitu Lucky Wahyu dan Jusmadi Rian Wahyu. "Tergantung siapa yang paling siap, dialah yang saya turunkan. Yang jelas, dia harus bisa menunjukkan kualitas permainan seperti Tarkpor," tutur mantan bek kiri timnas Indonesia ini.
Atau, bisa saja Andik Vermansyah dikembalikan ke posisi aslinya sebagai gelandang serang. Sedangkan lini depan ditempati duet I Made Wirahadi dan striker asal Australia, Andrew Barisic.
Aji mengaku, hilangnya Tarkpor sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kekuatan Persebaya 1927. Tapi, sejak awal dia memang tidak mau tergantung pada pemain bintang. "Saya nggak mau tergantung pada satu dua pemain top. Sepakbola itu permainan kolektif," tegas mantan pelatih Persik dan Persisam itu.
Sementara itu, Tarkpor mengaku gembira atas kepercayaan yang diberikan padanya untuk kembali memperkuat Timnas Liberia. Sebab, sudah empat tahun dia absen membela tim negaranya. "Senang sekali bisa kembali ke timnas," kata pemain kelahiran Monrovia, Liberia, 16 Oktober 1986 itu.
Tarkpor kali terakhir membela Timnas Liberia pada 2007, ketika Liberia menghadapi Equatoria Guinea. Tarkpor telah delapan kali bermain bersama Timnas Liberia, namun belum sekali pun menyumbangkan gol. Karena itu, ia berharap combe back-nya kali ini dibarengi dengan lahirnya gol dari kakinya.
Ia mengakui, bermain di kompetisi Indonesia selama ini membuatnya sulit untuk kembali ke timnas. Itu dikarenakan tidak ada otoritas sepakbola Liberia yang memantau perkembangan sepakbola di Indonesia.
"Sebelumnya, mereka tidak tahu sepakbola Indonesia itu seperti apa. Sekarang mereka bisa cerita tentang kompetisi LPI, dan beberapa pemain yang terlibat di dalamnya," paparnya. "Setiap pemain pasti punya mimpi bermain untuk tim nasionalnya. Saya juga begitu. Ini merupakan kesempatan emas bagi saya," imbuhnya.
Sebelum John Tarkpor, kiper Cendrawasih Papua, Deniss Romanovs juga kembali dipanggil oleh Federasi Sepakbola Latvia (LFF) untuk memperkuat negaranya di ajang kualifikasi Euro 2012. Deniss diminta segera bergabung dengan timnas untuk menghadapi Israel di Tel Aviv pada 26 Maret 2011.
Dalam surat yang ditandatangani Genadijs Karavajevs, Latvian National Team General Manager, itu juga disebutkan bahwa kiper bertinggi 186 sentimeter itu diminta untuk bergabung dengan timnas negaranya dari 21 sampai 27 Maret 2011.
De Jong Indonesia Ditahan Imbang Pelita U-21
VIVAnews - Tim De Jong Indonesia yang berisikan pemain Belanda keturunan Maluku ditahan imbang 1-1 oleh Pelita Jaya U21 dalam pertandingan persahabatan, Sabtu 19 Maret 2011. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Pelita yang unggul dari segi usia mencetak gol lebih dulu.
Gol pelita disarangkan Ryan.D, sedangkan gol balasan De Jong dilesakkan Michel Van Veen. Kesemua gol itu terjadi di babak pertama. Jalannya pertandingan babak pertama sendiri lebih menarik dibanding babak kedua.
Di 45 menit terakhir, kedua tim lebih sibuk berjibaku di lapangan tengah dan jarang menghasilkan peluang. Hanya dua kali terjadi peluang emas untuk kubu De Jong, namun kesemuanya hanya membentur mistar gawang.
"Saya melihat pertandingan ini mengasah pemain saya yang usianya 18-19 tahun. Mereka melawan pemain usia 22-23 tahun," kata pelatih De Jong Johnny Taihattu pada VIVAnews selepas pertandingan.
Hasil ini membuat pasukan De Jong belum pernah kalah dalam dua pertandingan persahabatan di Indonesia. Sebelumnya, De Jong menang 3-1 atas Maluku All Star, 15 Maret lalu.
Meski bermain baik, Johnny mengakui kalau anak asuhnya masih belum beradaptasi dengan cuaca. Ini membuat mereka cepat lelah dan harus mengonsumsi air lebih banyak dari pada biasanya.
"Di sini udaranya sangat lembab, kalau Anda berjalan saja baju jadi lengket karena keringat," katanya Johnny lagi.
Selanjutnya, tim De Jong Indonesia akan bertandang ke Bandung melawan Pra PON Jabar di Stadion Siliwangi, Minggu 20 Maret 2011 besok.
EKSKLUSIF Jesper Blomqvist: Liga Primer Indonesia Akan Dipertimbangkan, Manchester United Akan Sulit Meraih Treble Musim Ini
Kamis, 17 Maret 2011
"Ini kunjungan pertama saya ke Indonesia. Jakarta adalah kota yang sangat besar. Hari ini saya terjebak dalam kemacetan lalu lintas selama empat hingga lima jam. Tapi secara keseluruhan saya senang di sini," kata Blomqvist saat ditemui GOAL.com Indonesia, Rabu malam (16/3), di Kemang, Jakarta Selatan.
"Tapi belum ada keputusan apapun. Tidak ada harapan apapun. Saya datang untuk berbicara dengan pihak LPI. Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Siapa tahu? Saya baru ada waktu lagi bulan Juni. Sekarang ini saya sedang membangun apartemen di Stockholm, dan diperkirakan selesai akhir Mei.
"Semuanya menyenangkan di Indonesia. Saya menyukai pendekatan profesional mereka [LPI], dan alangkah baiknya jika mereka menjadi liga resmi yang diakui."
Sebelumnya Blomqvist disebut-sebut merapat ke Persebaya 1927. Tapi semuanya masih dalam tahap pembicaraan awal.
"Saya belum terlalu memikirkannya. Kami baru saja membahas semuanya hari ini, dan saya baru dengar tentang timnya [Persebaya]," ujar Blomqvist yang didampingi General Manager LPI Arya Abhiseka serta CEO Persebaya 1927 Llano Mahardhika.
Jesper Blomqvist menilai Manchester United akan
kesulitan mencari pengganti Sir Alex Ferguson
Blomqvist merupakan salah satu anggota Manchester United yang meraih tiga gelar sekaligus - juara Liga Primer Inggris, Piala FA, dan Liga Champions - pada musim 1998/99. Ia nyaris membobol gawang Bayern Munich di final Liga Champions, sebelum digantikan Teddy Sheringham pada menit ke-67. Sayangnya pada dua musim berikutnya, Blomqvist dihantui cedera lutut dan akhirnya dilepas ke Everton.
Menurut Blomqvist, saat ini Manchester United memiliki komposisi skuad yang lebih kuat. Namun untuk mengulang gelar Treble sebagaimana yang diraih skuad 1998/99, Blomqvist pesimistis.
"Tidak. Saya pikir terlalu sulit. Menurut saya skuadnya tidak cukup mendalam untuk meraih treble musim ini. Menjuarai liga, Piala FA dan Liga Champions adalah prestasi hebat. Bukan berarti saya mengatakan skuad 1998/99 yang meraih treble lebih hebat. Hanya saja, kompetisi sekarang lebih tangguh," ungkap Blomqvist.
"Ketika mereka juara di Moskwa [di final Liga Champions 2007/08 atas Chelsea], dan setahun kemudian saat menghadapi Barcelona, mereka mempunyai tim yang hebat. Kami memiliki atmosfer dan feeling yang kuat kala itu, sedangkan tim yang bermain di Moskwa terdiri dari bintang-bintang dengan skill yang lebih hebat seperti [Cristiano] Ronaldo, Rio Ferdinand, and [Nemanja] Vidic. Tapi persaingan sekarang lebih berat.
"Jika dilihat lagi, saya menyadari betapa fantastisnya prestasi tersebut. Mungkin tidak akan terulang lagi. Saat itu semangat kami sangat tinggi, kami bekerja keras."
Pemain kelahiran 5 Februari 1974 ini juga menyanjung tinggi bos Manchester United Sir Alex Ferguson, dan manajemen klub akan sulit mencari penggantinya.
"Ketika melihat mereka melawan Arsenal di Piala FA, menurut saya itu luar biasa. Tim yang diturunkan terdiri dari tujuh bek, susunan yang aneh. Tapi Ferguson membuat semuanya seolah-olah mudah di saat semua orang berpikir Arsenal akan mengalahkan mereka," ujar Blomqvist.
"Bagi saya, Ferguson adalah jenius, master dalam hal taktik dan kalau melakukan hal seperti itu, kita berpikir dia bisa melakukan segalanya, selamanya. Tapi suatu saat tentunya dia harus pensiun.
"Sangat sulit untuk mencari penggantinya. Sudah ada beberapa nama yang pernah disebut, misalnya [David] Moyes dari Everton, Pep Guardiola hingga Jose Mourinho. Saya tidak tahu tapi saya pikir Alex Ferguson sendiri akan berpengaruh pada pilihan tersebut."
Pada kesempatan yang sama, GOAL.com menanyakan tentang performa Zlatan Ibrahimovic, rekan senegara Blomqvist yang kini merumput di AC Milan, yang juga salah satu bekas klub Blomqvist pada 1996-1997 sebelum hengkang ke Parma. Menurut Blomqvist, pada akhirnya Ibrahimovic akan membuktikan semua orang salah.
"Tahun ini saya akui saya sangat terkesan dengan Zlatan. Ketika dia pindah ke Milan, awalnya saya berpikir dia salah, karena saya punya firasat buruk terhadap transfer tersebut. Tapi dia membuktikan semua orang salah, dan mencetak banyak gol," jelas Blomqvist.
"Dan sekarang dia dalam form yang buruk, tapi semua pemain pasti mengalaminya. Sayangnya dia sekarang terkena sanksi tiga pertandingan akibat kartu merah di pertandingan terakhir. Itu tidak bagus karena Milan butuh dia, dan dia akan absen melawan Inter.
"Tapi Ibra akan terus bekerja keras, dia tahu apa yang terbaik. Setelah kembali dari larangan tiga pertandingan, dia akan kembali mencetak gol."
Blomqvist juga menyayangkan terjadinya kemerosotan Serie A.
"Ketika saya bermain di Italia, Serie A lebih kuat. Mereka masih bermain taktis, tapi intensitas lebih tinggi di Inggris," kata Blomqvist.
"Serie A mengalami kemunduran karena mereka hidup dalam dunia mereka sendiri, sedangkan di Inggris mereka terus berupaya mengubah segalanya. Di Italia, semuanya berjalan di tempat. Tapi sekarang mereka berusaha memperbaiki kualitas pelatih, seperti [Luciano] Spalletti saat datang ke AS Roma, dan Walter Mazzarri di Napoli yang menghadirkan permainan taktis dengan tempo yang lebih cepat."
Jesper Blomqvist menjadi bagian dari timnas Swedia
yang meraih peringkat ketiga di Piala Dunia 1994
Gelandang sayap asal Swedia ini baru saja mengikuti Football Masters Tour 2011, sebuah kompetisi eksebisi antara bekas bintang veteran Liga Primer Inggris yang digelar 13-15 Maret lalu di Kuala Lumpur, Malaysia. Blomqvist yang tergabung dalam Manchester United All-Stars sempat mengalahkan Liverpool All-Stars, namun gagal juara karena harus mengakui keunggulan EPL All-Stars di final.
Berusia 37 tahun belum memaksa Blomqvist berpikir untuk gantung sepatu. Dia memang sudah melewati masa prima, tapi beragam aktivitas selain sepakbola membuat Blomqvist merasa lebih kuat.
"Karier profesional di Inggris sudah berakhir sejak lama. Tapi saya mulai melatih tim sepakbola di Swedia selama lima tahun terakhir. Tahun lalu saya banyak training dengan Hammarby, tim divisi dua Swedia. Tapi saya merasa dalam kondisi terkuat selama sepuluh tahun terakhir," papar Blomqvist.
"Itulah sebabnya saya merasa masih bisa melanjutkan karier sepakbola. Saya merasa kondisi lutut sudah membaik. Saya merasa fantastis, tapi selain itu saya juga mencintai bermain sepakbola. Karena semangat mungkin saya bisa bermain setahun lagi atau enam bulan lagi, siapa tahu? Selama masih bisa, kenapa tidak?" lanjutnya.
Blomqvist juga mengakui, pengalaman menjadi pelatih justru lebih sulit. Selain sebagai pemain, dia menjadi salah satu asisten pelatih di Hammarby, dan sebelumnya pada 2008-2010 melatih klub divisi dua Enköping, dan pernah pula menangani salah satu klub junior di Swedia.
Konsultan Investor Asing Kritik Federasi Australia
Konsultan yang menjadi jembatan calon investor dengan klub Liga Utama Australia [A-League], Tony Rallis, mengecam kebijakan federasi sepakbola Australia [FFA] yang terkesan mempersulit keinginan investor asing yang ingin menanamkan jutaan dolar Australia di A-League.
Dilansir Sydney Morning Herald, ada dua calon investor yang berminat membeli klub A-League, yakni anggota keluarga kerajaan Arab Saudi pangeran Faisal bin Turki bin Nasser dan keluarga Bakrie.
“FFA harus memperlihatkan rasa hormat ketika ada orang dengan dana besar ingin terlibat di kompetisi. Saya tidak akan mempermalukan diri sendiri. Mereka adalah orang-orang yang seriys dengan sepakbola. Mereka tidak ragu menanamkan modal di sini, karena melihat potensi yang ada dan tidak ditemui di tempat lain,” cetus Rallis.
“Jika FFA terus bersikap seperti ini, maka mereka tidak hanya kehilangan dua pengusaha ini, tapi juga semua investor asal Asia yang ingin masuk. Pikirkan berapa banyak pemain dari A-League yang keluar pada jendala transfer. Menurut hitungan saya, 12 dari 14 pemain hijrah ke Asia.”
“Kita tidak harus takut kepada Asia. Mereka adalah sandaran masa depan sepakbola Australia. Sekali kita memperlihatkan keinginan bekerja sama, dan mempelajari cara berbisnis dengan mereka, kita akan mendapatkan keuntungan.”
FFA merasa yakin Brisbane Roar merupakan klub papan atas A-League yang bisa menarik minat investor. Di lain sisi, situasi tidak bagus dialami Central Coast Mariners yang mengalami krisis keuangan, dan membutuhkan suntikan dana 500 ribu dolar Australia untuk menstabilkan finansial mereka.
“Keluarga Bakrie mempunyai 20 persen saham Leicester City, sebuah klub Belgia, dan klub Pelita Jaya. Mereka punya alasan kuat untuk terlinat di Mariners. Mereka akan segera datang untuk melihat situasi pada akhir bulan. Saya masih berharap kesepakatan bisa tercapai,” kata Rallis.
PSSI Kecam Pemakaian Lambang oleh Elemen Lain
VIVAnews - PSSI kembali menegaskan otoritasnya sebagai wadah sepakbola nasional. Kali ini PSSI mengecam penggunaan lambang oleh Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) di sejumlah surat kabar.
Tidak dijelaskan bagaimana bentuk lambang PSSI yang digunakan KPPN dalam iklan tersebut. Hanya disebutkan materi iklan itu berbunyi empat hal, termasuk mosi tidak percaya dan tidak mengakui kepengurusan PSSI periode 2007-2011 dibawah kepemimpinan Nurdin Halid, Nirwan Bakrie dan Nugraha Besoes.
"Hanya ada satu PSSI, dengan lambang yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Kalau ada elemen sepakbola lain yang memakai lambang PSSI, itu sangat tidak pantas," Komite Eksekutive atau Exco PSSI Ibnu Munzir dilansir dari situs resmi PSSI.
Hal ini juga jadi penegasan atas pernyataan Sekjen PSSI Nugraha Besoes pekan lalu. Saat itu Kang Nug -sapaan akrabnya- menyatakan bahwa hingga saat ini satu PSSI yang telah diakui resmi oleh FIFA. Yakni, PSSI yang beralamat di Pintu X-XI Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
KPPN yang diketuai Syachrial Damopoli tadinya juga berencana menggelar Kongres tandingan PSSI pada 26 April di Solo. Sebelum Kongres itu terjadi akan digelar lebih dulu kongres pendahuluan di Surabaya pada 26 Maret untuk membentuk Komite Pemilihan dan Komite Banding.
Namun, rencana itu akhirnya dibatalkan sendiri oleh KPPN dengan alasan tidak ingin menambah kisruh kondisi sepakbola dalam negeri. Hal ini dilakukan KPPN dengan mengajukan syarat, termasuk Kongres PSSI harus berdasarkan Statuta FIFA dan Electoral Vote FIFA.
Inilah Daftar Pemain Keturunan Maluku Yang Siap Tampil Di Indonesia
Jumat, 11 Maret 2011
Giovanni van Bronckhorst akan mendampingi tim yang bermaterikan pemain keturunan Maluku-Belanda melawan timnas Indonesia U-23 di Gelora Bung Karno pekan depan, demikian RNW.
Tim Maluku-Belanda akan mampir ke empat kota selama lawatan di Indonesia, yaitu ke Ambon, Surabaya, Jakarta, dan Denpasar. Namun, Van Bronckhorst dijadwalkan hanya tampil bersama tim selama di Jakarta, 17-20 Maret ini. Kapten timnas Belanda di Piala Dunia lalu itu dijadwalkan pula menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menjadi bintang tamu acara televisi nasional.
"Sementara Gio hanya tampil di Jakarta, tetapi tim Maluku-Belanda akan mengunjungi Ambon sebagai kota tujuan pertama," ujar pelatih Johnny Taihuttu.
Tim tersebut bermaterikan para pemain yang membela tim-tim Eredivisie dan Eerstedivisie, tetapi Taihuttu yakin mampu mengimbangi Indonesia."Meski mereka bermain di divisi tertinggi liga amatir, semuanya mendapat pendidikan sepuluh tahun di klub profesional," tukasnya.
Para pemain juga mengusung misi tertentu saat tampil di negeri leluhurnya, seperti misalnya Sagali Usmany Hertog.
"Saya ingin menunjukkan kemampuan saya di depan publik Indonesia dan mudah-mudahan pula ada klub yang berminat," ujar pemain klub Top Oss ini.
Tim Maluku-Belanda dijadwalkan menjalani lawatan selama dua pekan diawali Sabtu 13 Maret esok hingga 27 Maret.
Daftar susunan pemain serta klub tempat mereka menempa ilmu sepakbola:
Steven Steegh (Borussia Monchengladbach), Jermayel Maruanaja (Fortuna Sittard), Tjemu Kunu (MVV Maastricht), Joas Siahaija (MVV Maastricht), Yoram Pesulima (Vitesse Arnhem), Gino Taihuttu (Fortuna Sittard), David Magee (FC Utrecht), Jocky Hooijmans (FC Den Bosch), Nijgel Senen (RKC Waalwijk), Benju Nunumete (VVV Venlo), Mahiri Sabandar (NEC Nijmegen), Sagall Hertog (Top Oss), Martinus Titaley (Fortuna Sittard), Nicky Munz (PSV Eindhoven), Michel van Veen (Fortuna Sittard - Genk), Allesio Franciscus (Fortuna Sittard), Timmy Hattu (VVV Venlo).
Pelatih: Johnny Taihuttu.
Asisten pelatih: Didi Taihuttu, Max Hattu.
Suk & Lilipaly Kembali Ke Belanda
Joey Suk dan Stefano Lilipaly, dua dari empat pemain keturunan yang dipersiapkan membela timnas Indonesia U-23, sudah kembali ke Belanda setelah berlatih bersama Garuda Muda untuk pertandingan kualifikasi Olimpiade.
Menurut RNW, Suk sudah mendarat di bandara Schipol, Amsterdam, 6 Maret lalu. Urusan paspor yang belum selesai menghalangi niat gelandang Go Ahead Eagles ini untuk membela Indonesia menghadapi Turkmenistan.
Jika masalah paspor sudah selesai, ujar Suk, dirinya siap membela Indonesia.
Pemain keturunan lain yang juga kembali ke Belanda adalah gelandang FC Utrecht, Stefano Lilipaly. Perjalanan Fano, panggilan akrabnya, ke Indonesia begitu mengesankan sehingga di akun Facebook miliknya dia mencetuskan keinginan kembali ke Indonesia meski baru dua hari berada di Belanda.
Sepupu Stefano yang menemaninya selama di Jakarta, Tonnie Cusell, juga punya kesan tersendiri. Pemain FC Hilversum ini ingin segera bermain di klub Indonesia. Berdasarkan pertemuan dengan deputi bidang teknik PSSI, Iman Arif, Tonnie membuka keinginan berkiprah di Indonesia dan bahkan timnas Merah-Putih.Cusell bahkan bermain cemerlang ketika kembali memperkuat FC Hilversum. Baru beberapa jam mendarat, Cusell menginspirasi kemenangan telak Hilversum 5-1 atas AFC Amsterdam. Penampilan Cusell menuai pujian dari situs RTV-Noord Holland. Pelatih Karel Bosink bahkan menggelarinya "Ronaldonya Hilversum".
Timnas Indonesia U-23 juga memiliki dua pemain keturunan lain, yaitu Ruben Wuarbanaran dan Diego Michiels. Rencananya kedua pemain itu akan membela Pelita Jaya di Superliga Indonesia (ISL).
Sementara, satu pemain lain, yaitu bek kekar Tangerang Wolves Regilio Jacobs, juga sedang kembali ke Belanda dengan alasan pribadi. Jacobs cuti sepuluh hari dari Wolves karena neneknya meninggal di Belanda. Setidaknya kepulangan itu bisa mengobati rasa homesick Jacobs selama di Indonesia, seperti yang tertuang melalui akun Twitter dan Facebook miliknya.
SPESIAL: LPI Terdengar Hingga Brasil
Selasa, 08 Maret 2011
Salah satu portal berita terkemuka Brasil, Lancenet, memberi perhatian khusus kepada Liga Primer Indonesia (LPI). Media on-line Negeri Samba itu mengangkat kisah marquee player LPI, Amaral, ke dalam artikelnya.
Amaral dianggap mendapat kesempatan kedua berjaya di lapangan sepakbola dengan menerima ajakan bergabung dari Manado United. Di klub barunya, pemain berusia 38 tahun itu menerima kontrak lumayan, tinggal di rumah yang bagus, dan mengenakan kostum bernomor punggung 10.
Kedatangan Amaral ke Indonesia diawali dengan kontak dari Luciano Leandro. Eks pemain yang pernah sembilan tahun berkiprah di Indonesia itu memperkenalkan kompetisi model baru yang bertujuan bersih dari korupsi. Dengan mendengarkan saran Luciano, kini Amaral kembali menikmati masa-masa kejayaan sebagai pemain idola. Pendukung dan bahkan pemain lawan berebutan meminta berfoto bersamanya."Dari semua negara yang pernah saya kunjungi, di sini yang saya rasakan budayanya paling berbeda. Tapi saya menikmatinya," ujar Amaral.
"Orang-orang di sini membuat sup mata ayam, minum darah ular, dan bahkan saya diajak mencicipi daging kelawar. Saya bilang, saya takkan memakan Batman di sini [tertawa]."
"Saya tidak takut. Tapi yang membuat saya sedikit takut adalah bangun setiap pagi dan berhadapan dengan gunung berapi. Rumah saya hanya dua kilometer dari gunung berapi. Saya bilang ke sepupu saya, Vanderlei [yang menemaninya di Manado], kalau ada letusan yang harus dilakukan adalah membawa saya pergi dari sini."
Amaral menikmati lingkungan barunya. Saat berlatih, ribuan pasang mata menyaksikan tim. Bahkan dirinya dijadikan maskot tim. Foto Amaral dipasang di tiket pertandingan dan wajahnya terpampang di billboard tim. Apa pendapatnya soal fans Indonesia?
"Fans Brasil baru bereaksi kalau timnya juara atau bahkan kalah sama sekali. Tidak di sini. Mereka sangat bersemangat. Mereka sangat ramah kepada saya jika bertemu di jalan dan meminta berfoto bersama. Pemain dari tim lain pun meminta berfoto bersama saya," tukas pemain yang pernah membela Fiorentina ini.
"Gaji yang saya dapat di sini sebenarnya bisa juga didapat di Brasil, tapi tak berarti apapun dengan peluang ini. Saya bisa rasakan perbedaan di Indonesia gaji tidak terlambat, sedangkan bermain di klub kecil Brasil Anda hanya dibayar sekali dan tiga bulan kemudian tertunggak."
Figur yang mengajak Amaral ke Indonesia, Luciano Leandro, kini sibuk mengurusi bisnis sebagai pemilik Hotel Makassar di Rio de Janeiro. Leandro juga aktif melatih klub liga setempat, Goytacaz. Ketika LPI bergulir Januari lalu, Leandro kabarnya akan bergabung sebagai asisten pelatih Sartono Anwar di Persibo Bojonegoro.
"Memang kami sempat bicara kontrak di Bojonegoro, tapi saya sibuk sekali di Brasil," ungkapnya kepada GOAL.com Indonesia.
"Saya sudah kirim e-mail ke pak Ferry [Kodrat, CEO Persibo] dan saya minta maaf karena tidak bisa keluar dari Brasil. Banyak urusan di sini. Saya akan selesaikan dulu urusan saya dan nanti bulan Mei akan kembali ke Indonesia."
"Saya senang sekali melihat suasana di Solo [ketika kick-off LPI], Bojonegoro, dan Surabaya. Pengurus, suporter, pemain, dan wartawan kerja sama untuk memperbaiki sepakbola Indonesia."
Luciano mengaku terus memantau perkembangan sepakbola Indonesia melalui internet. Dua tahun lalu, Luciano pernah menangani PSMS Medan meski kiprahnya hanya berusia tiga bulan.
Keluarga Bakrie Beli Klub A-League?
Keluarga Bakrie dikabarkan berminat untuk membeli sebuah klub Liga Utama Australia [A-League]. Demikian dilansir majalah FourFour Two.
Keluarga Bakrie masuk dalam sepuluh besar orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan majalan Forbes, kekayaan yang dimiliki keluarga ini ditaksir mencapai US$2,1 miliar.
Selain memiliki klub Superliga Indonesia, Pelita Jaya Karawang, jaringan usaha keluarga ini juga mempunyai 20 persen saham di salah satu klub Divisi Championship Inggris, Leicester City.
Menurut majalah FourFourTwo, sumber di Jakarta menyebutkan, keluarga Bakrie sedang mempertimbangkan untuk membeli atau berinvestasi di salah satu klub A-League. Hanya saja, belum diketahui klub yang diincar keluarga tersebut.
Saat ini, Pelita Jaya telah meminjam dua pemain A-League, yakni bek Central Coast Chris Doig, dan mantan winger Olyroo Troy Hearfield. Pelita Jaya juga mendatangkan top skorer Piala AFF 2010 asal Malaysia, Safee Sali.
Suratkabar Jakarta Post belum lama ini menggambarkan ambisi keluarga Bakrie yang ingin berbisnis di sepakbola. Sektor ini akan dijadikan unggulan, disamping bisnis pertambangan.
RESMI: Pelita Kontrak Van Beukering
Jumat, 04 Maret 2011
Pelita Jaya memastikan perekrutan striker Jhon van Beukering dari Feyenoord Rotterdam dengan kontrak berdurasi tiga tahun.
Kepindahan pemain 27 tahun itu sudah terbuka lebar dua hari lalu ketika Feyenoord mempersilakannya pindah. Persaingan dengan Soren Larsen, Krisztian Simon, dan Ryo Myaichi membuat Van Beukering kehilangan tempat. Meski memegang kontrak hingga akhir musim, Feyenoord memutuskan untuk melepas Van Beukering.
Manajer Pelita, Lalu Mara Satria Wangsa, memastikan transfer pemain yang dipertimbangkan membela timnas Indonesia itu.
"Dengan perasaan gembira, kami sampaikan striker Feyenoord keturunan Indonesia sudah menandatangani kontrak tiga tahun untuk bermain bersama Pelita," jelas Lalu dalam akun pribadinya di Twitter.
"Semoga Van Beukering membawa dampak besar dalam membawa Pelita ke gerbang kesuksesan. Kami ucapkan terima kasih kepada manajemen dan pemilik Pelita atas semua ini."
RESENSI "Dosa-Dosa Nurdin Halid": Membongkar Kebobrokan PSSI
Bagi seorang jurnalis sepakbola, sulit menampik godaan membaca dan membeli buku Dosa-Dosa Nurdin Halid (DDNH) terbitan Galang Press yang diluncurkan persis di tengah kisruh pencalonan ketua umum PSSI periode 2011-2015.
Penulis DDNH adalah Erwiyantoro. Seorang jurnalis senior -- yang juga pernah menulis untuk GOAL.com Indonesia -- dengan riwayat mewartakan sepakbola sejak 1985. Dalam kata lain, mas Toro, sapaan akrabnya, sudah bergulat di dunia sepakbola nasional sebelum rata-rata mahasiswa S-1 saat ini sempat mengenal dunia.
DDNH bisa dibilang menjadi buku pertama yang merangkum akun Facebook individu. Hampir seluruh isi buku diambil mentah-mentah dari akun indivudu penulisnya, dengan nama samaran Cocomeo Cacamarica. Di kalangan pengguna social media, akun tersebut sangat dikenal menjadi salah satu acuan tersendiri bagi penggemar sepakbola Indonesia karena sangat informatif dan isi tulisan-tulisannya jarang ditemukan di media massa "besar"Seluruh tulisan dari akun tersebut diambil sepanjang 2010. Dibentangkan dalam riwayat sepakbola nasional, rentang DDNH mencapai momen Kongres Sepakbola Nasional hingga kelahiran Liga Primer Indonesia. Dari titik ini saja, DDNH sudah mewakili sebuah periode dalam sejarah panjang sepakbola tanah air.
Mas Toro membuka bukunya dengan memperkenalkan Nurdin Halid. Seharusnya tidak perlu diperkenalkan lagi siapa, tapi penting bagi pembaca diingatkan tentang sepak terjang pria kelahiran Watampone, 52 tahun lalu itu. Mas Toro memilihkan riwayat Nurdin ketika tersangkut kasus penyalahgunaan dana distribusi minyak goreng semasa Nurdin menjabat ketua umum Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) pada 2005. Dua tahun masa penjara pun harus dijalani Nurdin yang sudah menjabat sebagai ketua umum PSSI saat itu.
Tak hanya sekali, masih pada tahun yang sama, Nurdin juga dinyatakan bersalah karena memasukkan gula impor secara ilegal. Namun, tuntutan itu dibatalkan dan Nurdin diputus bebas di akhir tahun. Pada 17 Agustus 2006, Nurdin menerima remisi dan bebas dari kungkungan bui.
Penjesalan singkat sepanjang lima halaman itu menjadi kunci pembuka buku setebal 274 halaman ini. Dua vonis kepada ketua umum PSSI itu otomatis menggugurkan tiga elemen penting yang harus dimiliki seorang pemimpin dengan visi yang jelas. Tiga elemen tersebut adalah karakter, kompetensi, dan koneksi. Berasarkan tiga hal itu, PSSI membutuhkan figur selain Nurdin Halid untuk memajukan sepakbola nasional.
Ketika menulis, mas Toro memposisikan dirinya sebagai "wartawan Facebook". Keunggulan status ini menjadikan DDNH sarat dengan informasi di belakang layar, seperti perkenalan Nurdin Halid dengan Nirwan Bakrie; sampai campur tangan mantan Presiden Soeharto dalam penunjukan Ketua Umum PSSI.
Namun, pembaca harus pandai menempatkan diri. Karena sifatnya independen, prinsip cover both sides story praktis diabaikan. Sikap kritis harus tetap dipegang ketika membaca. Di satu sisi, terkesan buku ini menjelek-jelekkan -- bahkan sangat memojokkan -- figur Nurdin Halid.
Tetapi, mas Toro tidak risau. Seperti ketika menerbitkan dan membagi secara gratis buku "Sepakbola Indonesia Tertinggal 50 Tahun" saat Kongres Sepakbola Nasional berlangsung, meski dituding menyebar black campaign, mas Toro pantang mundur dan mempersilakan jika PSSI hendak menyomasinya. Tampaknya sikap yang sama tetap dipegang beliau ketika menerbitkan DDNH.
Di tengah minimnya tema olahraga di dunia perbukuan nasional, buku ini seperti satwa langka. DDNH layak dimiliki sebagai salah satu referensi dalam lemari buku pembaca. Gaya penulisan membuat DDNH bisa dibaca kapan saja dan dimulai dari halaman mana saja.
Sayangnya, pemindahan materi dari Facebook ke format buku dilakukan dengan penyuntingan yang sangat minim. Jangan heran mendapatkan banyak kesalahan ejaan dalam buku. Bahkan ada pula format Facebook yang dibiarkan melekat di halaman buku, seperti fitur "lihat selengkapnya" yang acap kali terpasang di boks komentar laman jejaring sosial itu.
Terakhir, mas Toro membagikan lima syarat menurunkan Nurdin Halid yang dibeberkan satu persatu. Pertama, melalui campur tangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kedua, melalui Nirwan Bakrie yang dianggap satu-satunya figur internal PSSI yang dapat memaksa Nurdin turun dari jabatan.
Ketiga dan keempat, membangun PSSI tandingan dan melalui Kongres PSSI. Syarat kelima? Tampaknya harus ditanyakan langsung kepada mas Toro...
DDNH sampai pada sebuah kesimpulan, paling baik menurunkan Nurdin adalah dengan mendekati Nirwan Bakrie. Melihat perkembangan situasi terkini jelang Kongres PSSI, hanya skenario itu yang belum mendekati kenyataan di antara empat syarat lainnya.
Jamu SFC, Pelita Jaya Andalkan Pemain Anyar
VIVAnews - Pelita Jaya Karawang optimistis meraih tiga poin saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Singaperbangsa, Sabtu sore, 5 Maret 2011. Tiga pemain anyar Pelita Jaya menjadi tumpuan utama.
Laga melawan Sriwijaya akan menjadi debut tiga pemain anyar Pelita Jaya. Striker Mohd Safee Mohd Sali dan dua bek Christopher Doig serta Troy Hearfield akan merasakan atmosfer Liga Super Indonesia (ISL) untuk pertama kali menghadapi Laskar Wong Kito.
Ketiganya didatangkan Pelita Jaya dengan harapan bisa mendongkrak posisi The Young Guns dari dasar klasemen sementara ISL. Saat ini, Pelita Jaya masih berada di posisi buncit dengan torehan 10 poin.
Asisten pelatih Pelita Jaya, Djajang Nurjaman, menegaskan timnya dalam kepercayaan diri jelang menghadapi Sriwijaya. Kedatangan tiga pemain anyar membuat Pelita Jaya yakin bisa mendulang tiga poin dari tim tamu.
"Semua pemain siap diturunkan, termasuk tiga pemain baru. Pelatih (Misha Radovic) akan memainkan ketiganya sebagai starter. Pemain baru diharapkan bisa membimbing pemain muda kami dan meraih kemenangan," ujar Djajang saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta.
Keyakinan Djajang kalau Pelita Jaya akan sukses meraih kemenangan pada pertandingan nanti semakin besar setelah penampilan Sriwijaya sedikit menurun belakangan ini.
Setelah ditumbangkan klub asal Uni Emirat Arab, Al Ain, dalam laga playoff Liga Champions Asia, Sriwijaya kemudian hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan klub Maladewa, VB Sports, dalam pertandingan pertama AFC Cup Grup F.
Sriwijaya datang ke Karawang tanpa sejumlah pemain andalannya seperti Firman Utina, M Ridwan, dan Oktovianus Maniani. Sementara itu, kondisi Claudiano Alves dan Ponaryo Astaman juga diragukan usai menghadapi VB Sports.
Persiapan Sriwijaya semakin terganggu setelah tiga pemain anyarnya tidak bisa bermain. Lim Jun Sik dan Kim Yong Hee belum mendapat izin bermain di ISL, sedangkan striker Jajang Mulyana yang baru saja dibeli dari Pelita Jaya tidak bisa dimainkan karena terbentur kontrak. Jajang dilarang bermain menghadapi Pelita Jaya.
Meski demikian, pelatih Ivan Kolev masih bisa berharap kepada pemain veteran Budi Sudarsono dan Keith Kayamba Gumbs, serta winger tim nasional Indonesia Arif Suyono.
Sriwijaya saat ini masih berada di posisi enam klasemen sementara ISL dengan torehan 23 poin. (art)
Prakiraan Pemain
Pelita Jaya (4-4-2): Made Wardhana; Ardan Aras, Chris Doig, Hearfield, M Rahman; Coulibaly, Dedi, Maqdis, Joko Sasongko; Safee Sali, Ramirez.
Sriwijaya (4-4-2): Feri Rotinsulu; Supardi, Bobby Satria, Thierry, Ardiles; Arif Suyono, Ade S, Mahyadi, Rendy Sireger; Budi Sudarsono, Keith Kayamba.